MENGAWAL percepatan vaksinasi covid-19 dengan cara mau divaksin dan melaksanakan vaksinasi juga bisa dikatakan berjihad. Sebab hal ini adalah cerminan cinta kesehatan dan cinta tanah air.
Hal ini disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko saat menyaksikan vaksinasi massal covid-19 dan Jalan Sehat Sarungan dengan Prokes Ketat yang digelar oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Ponorogo melalui NU-CARE LAZISNU di Stadion Batoro Katong yang dilaksanakan sebagai bagian dari Peringatan Hari Santri Nasional tahun 2021, Minggu (31/10/2021).
Bupai Sugiri mengatakan, Hari Santri Nasional yang dilandasi oleh terbitnya resolusi jihad pada 22 Oktober 1945 adalah bukti kecintaan umat Islam, yaitu para santri, terhadap kemerdekaan sehingga ingin mempertahankan kemerdekaan. Kecintaan inilah yang kemudian menjadi semangat membara untuk melawan hadirnya tentara NICA dan melakukan agresi militer II. Termasuk kemudian turut berperang dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya.
“Ini juga jihad, yaitu melawan pendemi covid-19. Menurut saya, kegiatan ini sangat bagus. Memberi suri tauladan bagi kita semua. Bahwa santri tidak hanya yang sarungan, tapi santri adalah orang yang mencintai tanah air, mencintai kemerdekaan, mencintai kesehatan dan mencintai kebaikan. Itulah santri dalam arti luas,” ulas Bupati Sugiri.
Bupati Sugiri berharap, Pemkab dan NU bisa terus menjalin hubungan yang berkesinambungan, saling mengisi dan saling mendukung.
Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar yang hadir dalam kegiatan ini berharap, agar para Nahdliyin selalu sehat, selalu cerdas, dan harus terus bergerak. “Warga Nahdilyin harus selalu sehat, cerdas dan selalu bergerak. Tanpa kesehatan semua itu (untuk cerdas dan terus bergerak) itu tidak bisa kita lakukan,” ungkapnya.
Dalam kegiatan vaksinasi kali ini, PCNU Kabupaten Ponorogo menyediakan 1.000 dosis vaksin Sinovac. Dan, dalam waktu singkat, vaksin tersebut habis disuntikkan kepada masyarakat. (kominfo/dist/anf)