Sampah yang kerap menjadi problem bagi masyarakat akhirnya dapat dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Ponorogo menjadi pundi-pundi rupiah. Sampah tersebut diolah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar untuk keperluan industri.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Meninjau langsung lokasi pengolahan briket tersebut di TPA Mrican Kecamaan Jenanagan, sekaligus memberikan bantuan kepada 96 pengelola yang terdiri dari 26 tenaga kontrak dan 70 pemulung, Senin (8/11/2021).
“Sampah menjadi berkah dan rupiah. Sesuatu yang menurut saya luar biasa ini adalah format energi yang baru yang bisa mensubstitusikan sampah menjadi briket batu bara. Artinya kita bisa melihat tumpukan sampah bisa diolah dengan menggunakan teknologi yang sederhana,” jelas Gubernur Khofifah.
“Ketika dunia ingin menurunkan emisi (gas rumah kaca dan emisi karbon), Ponorogo sudah memulainya terlebih dahulu. Berarti kebutuhan terhadap bahan bakar batubara juga akan tereduksi. Jika Ponorogo mampu mengirim timnya ke kabupaten yang lain maka ini akan menjadi hasil yang memuaskan dan dalam jangka panjang,” tambah Gubernur Khofifah.
Sementara itu, Bupati Sugiri menilai hasil pengolahan sampah menjadi briket tersebut memiliki potensi market yang luar biasa, bulan ini saja, sudah terjual ke Pasuruan, Gresik, Kediri, Malang dan Sidoarjo. Sebelum dikirim, briket tersebut telah melewati uji lab untuk memastikan tidak ada kandungan zat berbahaya.
Gubernur Khofiah berharap Ponorogo mampu menjadi perintis dalam proses penurunan emisi di Indonesia dan mampu diikuti Kabupaten/Kota lainnya. (kominfo/panji/nat/iva/ari)