Pemkab Ponorogo memberikan perhatian serius ke Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tas anyaman. Rencananya, pengrajin tas anyaman yang ada di Ponorogo akan disatukan dan ‘dibranding’ agar lebih mudah dalam memasarkannya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita usai meresmikan Polindes Desa Bulu, Kecamatan Sambit, Ponorogo, Kamis (18/11/2021).

“UMKM tas anyaman di Ponorogo ini sangat luar biasa. Saya ingin membranding Ponorogo dengan tas anyaman plastik ini,” jelas Wabup Lisdyarita.
Dikatakannya, ia sudah mengunjungi beberapa tempat yang memiliki pengrajin tas anyaman dan melihat sendiri hasil kerajinan tersebut. Sehingga, ke depannya ia berharap bisa menyatukan tas anyaman ini yang ada di Ponorogo.
“Saya ingin menyatukan kerajinan tas anyaman ini. Saya bikinkan tempat, sehingga pemasarannya akan lebih mudah,” imbuh Wabup Lisdyarita.
Wabup Lisdyarita berharap, para pengrajin tas anyaman yang ada di beberapa tempat di Ponorogo agar dapat menjual karya tas anyamannya secara offline dan online. Sebab, di masa covid-19 ini banyak masyarakat yang tidak keluar rumah dan lebih sering memegang telepon genggam. Sehingga, contohnya, masyarakat di luar Desa Bulu ataupun masyarakat lainnya dapat membeli melalui aplikasi seperti Tiktok, Instagram, dan Facebook. Pemasaran di media sosial tersebut bisa berupa video maupun foto.

Menurutnya, tren tas anyaman saat ini sangat populer. Bisa digunakan untuk kondangan, acara pesta dan disesuaikan dengan warna yang diinginkan. Tas anyaman memiliki banyak warna sesuai keinginan pelanggan juga bisa kustom nama. Padahal dahulu, tas anyaman ini digunakan ibu-ibu untuk berbelanja ke pasar.
Kades Bulu Panetrowati berharap UMKM tas anyaman yang ada di desanya bisa terus dibina. Apalagi kerajinan tas anyaman plastik telah menjadi profesi mayoritas di Desa Bulu.
“Semoga ke depan terus dibina, diarahkan, dan dibimbing dalam hal apapun untuk membuat UMKM yang ada di desa Bulu lebih berkembang dan maju,” harapnya. (kominfo/ifa/nat/dist)