Cara Desa Mojorejo dalam menjaga air tanah di daerahnya sangat diacungi jempol oleh Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko. Pasalnya di desa tersebut dibangun biopori oleh Pemerintah Desa dengan memanfaatkan barang bekas.
Biopori ini bertujuan untuk menjaga air tanah bilamana terjadi hujan tidak melimpah kemana-mana termasuk ke jalan, dan waktu musim kemarau air bawah tanah tetap ada sehingga tidak terjadi kekurangan air. Hal itu diungkapkan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko disela-sela kunjungannya di desa Mojorejo, Kamis (9/12/2021) .
“Saya sangat mengacungi jempol apa yang digagas Desa Mojorejo dalam menjaga air tanah, ini sangat top,” Ungkapnya.
Bupati Sugiri juga menjelaskan untuk saat ini Pemerintah baru mengganggarkan dan merencanakan adanya biopori di tiap desa yang ada di Ponorogo. Karena itu adalah di visi misi Bupati Sugiri Sancoko dan Wakil Bupati Lisdyarita, makanya ia terus mendorong percepatan pembangunan biopori di tiap desa dengan menggunakan anggaran per Rukun Tetangga (RT) 10 juta per tahun.
“Kalau semuanya ada biopori air tanah bisa terjaga dan tidak terjadi banjir maupun kekeringan,” Tegasnya.
Biopori di Desa Mojorejo ini sudah di memulai sejak beberapa tahun lalu, sehingga dimusim hujan seperti sekarang ini air tidak melimpas kemana-kemana, karena sudah memiliki tabungan air sehingga air tanah bisa tetap terjaga tidak turun.
“Kalau ada biopori air yang biasanya melimpas bisa disuntikkan kembali kebumi,” Pungkasnya. (Kominfo/fdl/gin)