PEMKAB Ponorogo kembali mempercepat vaksinasi covid-19 untuk warganya. Ini sebagai antisipasi masuknya varian omicron yang sangat cepat menular. Kewaspadaan atas penyebaran varian ini patut dilakukan semua pihak, terutama pada saat pergantian tahun nanti. Sebab, covid-19 pada seluruh varian sangat berbahaya bagi manusia yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid.
“Kita akan mempercepat vaksinasi. Mulai hari ini kita melakukan vaksinasi di beberapa tempat sekaligus,” ungkap Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita usai meninjau vaksinasi massal covid-19 di halaman belakang RM Ecco Kitchen, Selasa (28/12/2021).
Dikatakannya, varian in sangat sulit dideteksi tapi sangat mudah menular. Karena itu masyarakat diminta untuk menjaga diri dan lingkungan dari penularan covid-19, termasuk varian omicron ini. Jangan sampai omicron masuk ke Ponorogo.
Seluruh masyarakat harus bisa menahan diri untuk tidak membentuk kerumunan yang berpotensi menularkan virus corona. Pendisiplinan penerapan protokol kesehatan di sejumlah tempat umum seperti terminal bus akan ditegakkan. Karantina mandiri dari masyarakat yang baru saja datang dari luar kota sangat diperlukan.
“Mereka yang dari luar kota kita minta karanita mandiri. Satu adau dua hari lah di rumah dulu,” ujarnya.
Saat ini, secara umum sudah 66 persen warga Ponorogo yang mendapatkan vaksinasi covid-19. Sedangkan untuk lansia sudah mencapai 49 persen lebih.
“Angka ini akan terus kita naikkan agar level PPKM kita segera menuju level 2 bahkan level 1,” tuturnya.
Di lokasi yang sama, Wakil Ketua Pelaksana Vaksinasi Dinkes Kabupaten Ponorogo Hermansyah mengatakan, varian omicron memang patut menjadi perhatian semua pihak. Meskipun gejala sakitnya hampir sama dengan varian covid-19 di awal pandemi, namun penularannya sangat cepat.
“Sehingga, selain akan sangat cepat meningkatkan angka positif, varian ini menjadi potensi bahaya yang luar biasa bagi orang-orang yang punya komorbid atau penyakit penyerta. Di situ bahayanya kalau varian ini menyebar,” ulasnya.
Meski demikian, menurutnya masyarakat tidak perlu panik. Yang dibutuhkan adalah kewaspadaan dan kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan. Apalagi, saat ini pemerintah sedang gencar untuk mencekal masuknya varian ini dari negara lain dan mencegah penyebarannya di tengah masyarakat. (kominfo/dist)