JANGAN menjadi generasi rebahan, jadilah manusia yang produktif. Inilah hal yang dipesankan Menteri BUMN RI Erick Thohir di hadapan ribuan mahasiswa IAIN Ponorogo yang memadati Graha Watoe Dakon saat menjadi keynote speaker dalam seminar yang digelar oleh DEMA IAIN Ponorogo, Sabtu (5/2/2022).
“Jangan jadi generasi yang hanya rebahan. Harus jadi generasi yang produktif, jangan konsumtif,” ungkapnya.
Erick menyatakan, memang tidak selamanya rebahan itu jelek. Ada juga rebahan yang baik. Yaitu rebahan yang menghasilkan uang. Misalnya dengan game finansial atau berjualan online dan sebagainya yang memanfaatkan gadget dalam sisi yang positif.

Dalam seminar yang menambil tema Strategi Pemerintah Dalam Transformasi Digital dan SDM Menuju 5 Besar Kekuatan Ekonomi Dunia ini, Erick menguraikan sejumlah hal yang akan dihadapi oleh Indonesia pada 2045 atau pada HUT RI ke-100. Di antaranya adalah perkembangan teknologi yang luar biasa cepat yang merupakan tantangan untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan ekonomi yang terdepan.
“Kemajuan tekonologi adalah sesuatu yang harus benar-benar kita antisipasi. Generasi muda harus siap membaca ini. Karena itu saya mulai merajut kerja sama dengan para rektor untuk melihat mana pekerjaan yang akan tumbuh, mana yang hilang. Begitupun jenis usaha, mana yang tumbuh mana yang hilang,” ujarnya.

Generasi muda, lanjutnya, harus menyiapkan diri dan beradaptasi atas perubahan yang terjadi dengan cepat dengan berbagai disrupsinya. Caranya dengan meningkatkan keterampilan. Generasi muda harus memiliki sikap yang positif, harus mau untuk selalu belajar dan tidak cepat puas diri serta mau dikritik.
Ia mengingatkan, saat ini adalah era kolaborasi. Harus diakui, masing-masing individu memiliki kekuatan yang berbeda. Akan tetapi kekuatan-kekuatan itu harus disatukan menjadi sebuah solusi.
“Kita memiliki modal yang namanya gotong royong. Dengan gotong royong dan kerja keras, saya yakin generasi muda akan sukses. Kita, Indonesia, masih punya waktu untuk terus maju, dan itu adalah sekarang. Sudah bukan waktunya market kita yang besar dan sumber daya alam kita yang besar dipakai lagi oleh bangsa lain,” tegasnya.
Hadir dalam seminar tersebut Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Rektor IAIN Evi Muafiah, serta sejumlah anggota Forkopimda Ponorogo. (kominfo/dist)