PONOROGO menyiapkan bed dan tempat isolasi terpadu untuk mengantisipasi peningkatan kasus covid-19, terutama terkait adanya varian omicron. Namun, warga diminta untuk tetap tenang dan tidak panik serta tetap memperhatikan kedisiplinan dalam melaksanakan protocol Kesehatan.
Hal ini diutarakan Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita usai mengikuti Rakor Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah Jawa-Bali yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan secara online, Jumat (11/2/2022) di Ruang Pusdalops Covid-19 Kabupaten Ponorogo.

“Tadi rapat dengan Pak Luhut, menginformasikan tentang omicron. Jangan terlalu khawatir, yang penting prokesnya dijaga. Tapi kita berharap jangan sampai ada omicron,” tutur Bunda Rita ketika ditemui selepas rakor.
Sebagai bentuk antisipasi di tengah melonjaknya kasus positif di Indonesia, tentu saja Pemkab Ponorogo menyiapkan segala sesuatunya untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Seperti dijelaskan Bunda Rita, saat ini ruang isolasi dan rawat inap di Rumah Sakit bagi pasien COVID-19 dan ruang isolasi terpusat di Area Gedung Industri Kecil Menengah (IKM) dipersiapkan.

Selain mengantisipasi jika ada kasus, untuk ruang Isolasi terpusat seperti dijelaskan Bunda Rita digunakan tempat isolasi bagi Pekerja Migran Indonesia yang pulang ke Ponorogo. Di mana mereka diminta melakukan isoter selama 3 hari dan isolasi mandiri 13 hari.
“Ini bed-nya kita persiapkan, isoter kita persiapkan. Untuk teman-teman PMI agak bersabar, karena isoter 3 hari dan isomannya 11 hari. Harapan bersabar karena untuk kesehatan semuanya dan lebaran bisa enak,” ucapnya. (kominfo/dist)