Masuknya Kesenian Reog Ponorogo dalam nominasi tunggal sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBtB) atau Intangible Cultural Heritage (ICH) ke UNESCO mendapatkan banyak dukungan, tak hanya dari kalangan group reog dari masyarakat akan tetapi dari salah satu group reog yang ada disekolah SMA 1 Muhammadiyah Ponorogo (Muhipo).
“Reog Ponorogo merupakan kesenian yang mendunia, kita di lembaga pendidikan memberikan kontribusi agar kesenian Reog Ponorogo bisa terjaga dan regenerasi,” ungkap Sugeng Riyadi, pembina Reog Taruno Suryo SMA 1 Muhipo. Kamis (10/3/2022).

Sugeng juga menjelaskan, di sekolahnya juga membuka kelas tari dimana materi-materi yang diajarkan terkait dengan Kesenian Reog. Dengan harapan nantinya siswa dan siswi Muhipo ini bisa membina tari utamanya Reog di masyarakat.
“Disekolah kami ini ada ekstakulikuler reog dan kelas tari, jadi cukup komplit untuk mengajarkan materi-materi tentang reog kepada anak didik kami,” jelasnya
Sugeng berharap nantinya Muhipo bisa terus menelurkan bibit-bibit penari, sehingga kelestarian akan kesenian reog ponorogo bisa terjaga. “kami siap dukung reog Ponorogo masuk lolos ICH UNESCO tahun 2023,” imbuhnya.

Sementara itu Judha Slamet Sarwo Edi, Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Ponorogo berharap nantinya setiap jenjang sekolah yang ada di Ponorogo memiliki satu group reog, sehingga regenerasi pelaku kesenian reog Ponorogo akan terus ada.
“Kedepan semoga setiap jenjang sekolah memiliki satu group reog,”pungkasnya. (Kominfo/fdl)