TOLERANSI dan persatuan di tengah keragaman bakal makin bersemi di Ponorogo. Sebab saat ini Ponorogo telah resmi memiliki Kampung Pancasila. Sebuah kampung yang warganya memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Desa Nongkodono, Kecamatan Kauman, Ponorogo menjadi Kampung Pancasila pertama di Ponorogo. Peresmiannya dilakukan oleh Wakil Bupati Ponorogo Lisdyarita dan Komandan Kodim 0802/Ponorogo Letkol (Inf) Muhammad Radhi Rusin, Jumat (18/3/2022). Pemukulan gong dan pemotongan tumpeng berbendera Indonesia menjadi penanda diluncurkannya Kampung Pancasila ini.

Kegiatan bersejarah ini dihadiri oleh Kapolres Ponorogo AKBP Catur Cahyo Wibowo, para Danramil, Kapolsek dan camat wilayah eks-PB (Pembantu Bupati) Somoroto, para tokoh dari lima agama yang ada di Nongkodono, tokoh-tokoh kepercayaan, perwakilan organisasi massa, organisasi pemuda, organisasi wanita, perguruan beladiri dan para pelajar yang ada di desa tersebut.
Letkol Radhi mengatakan, Kampung Pancasila merupakan gagasan dari KSAD yang bertujuan untuk menyemaikan kembali nilai-nilai Pancasila yang sudah ada selama ini. Hal ini karena ada tengara ada pihak musuh bangsa yang berniat memecah Pancasila. Pesatnya kemajuan teknologi internet dan gadget bisa menjadi sarana dalam merongrong persatuan dan kesatuan bangsa dengan melunturkan penghayatan dan pengamalan Pancasila.

“(Kampung Pancasila) jadi bagian dari pertahanan bangsa kita. Pancasila ini roh kita, jiwa kita. Pecah Pancasila, pecah bangsa kita. Maka kita mulai dari desa-desa menjadi Kampung Pancasila,” jelasnya.
Dikatakannya, targetnya seluruh desa dan kelurahan di Ponorogo menjadi Kampung Pancasila di tahun 2023 ini. Kampung Pancasila bukan hanya soal ada gambar atau yang lainnya yang dipasang di sana-sini. Karena itu hanyalah simbol.
“Yang lebih penting adalah penerapan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan nyata dan dalam keseharian kita bermasyarakat sehingga seluruh masyarakat Indonesia benar-benar berpancasila,” tegasnya.

Wabup Ponorogo Lisdyarita menambahkan, keberadaan Kampung Pancasila di Nongkodono ini akan terus dikembangkan sampai ke seluruh Ponorogo. Meski belum ada nilai Pancasila yang luntur di tengah warganya, akan tetapi ia beberapa kali menemui beberapa anak atau warga yang lupa dan tak lengkap mengucapkan Pancasila atau menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
“Harapan saya kita kembali menghafal Pancasila dan lagu Garuda Pancasila. Saya khawatir hal itu tergerus oleh zaman. Dan lebih dari itu, saya berharap kita semua bisa mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kita, lalu kita akan bersatu, Ponorogo menjadi hebat dan Indonesia akan jaya,” pungkasnya. (kominfo/dist)