REOG itu kesenian asli Ponorogo. Titik. Tak lagi terbantahkan. Mulai sejarah asal muasalnya, seniman, hingga perajin reog yang berjibun jumlahnya berada di Ponorogo. Ketua Dewan Kesenian Ponorogo (DKP) Arim Kamandaka menyebut hal yang mustahil bin mustahal negara lain hendak mengklaim reog.
‘’Malaysia sekalipun yang masih negara serumpun itu,’’ kata Arim, Selasa (12/4/2022).
Dia sepakat sense of belonging (rasa memiliki) masyarakat tergugah tatkala muncul tudingan ada negara tetangga hendak mengklaim reog sebagai warisan budayanya. Pun, ketika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menomorduakan reog kalah dari jamu masuk daftar intangible cultural heritage (ICH) ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
‘’Masyarakat merasa tersinggung,’’ kata laki-laki 60 tahun yang masuk anggota presidium Dewan Kesenian Jawa Timur itu.
Ketika dukungan terhadap reog membesar layaknya bola salju, berarti rasa keadilan masyarakat sudah tersakiti. Direktorat Perlindungan Kebudayaan cq (casu quo) Kemendikbudristek perlu berpikir ulang jika tidak mendaftarkan reog sebagai warisan budaya tak benda ke UNESCO tahun ini. Tinggal menunggu sikap Mas Menteri –sapaan Menteri Mendikbudristek Nadiem Makarim—apakah tetap nekat melawan arus besar? (kominfo/win/hw)