JASA tukar uang baru sudah merambah platform belanja ala digital. Tak urung, omzet penyedia jasa penukaran uang baru yang mangkal di pinggir jalan akhirnya menurun cukup drastis.
Padahal, Lebaran yang identik dengan bagi-bagi amplop berisi uang sudah diramaikan pemudik tahun ini bersamaan meredanya pandemi Covid-19.
‘’Malah menurun dibandingkan tahun lalu, banyak yang tukar uang baru melalui online,’’ kata Oktavianus Setiawan, penyedia jas penukaran uang baru yang mangkal di Jalan HOS Tjokroaminoto, Ponorogo, Kamis (28/4/2022).
Wawan –sapaan Oktavianus Setiawan—sudah sepekan terakhir rela berpanas-panas menjaring pencari jasa penukar uang. Bahkan, dia sengaja melambai-lambaikan bendel uang baru di tangan untuk menarik perhatian.
Namun, konsumen tetap saja jarang yang datang. Padahal, Wawan hanya menarik jasa 10 persen dari nominal uang baru miliknya. Mendekati Lebaran, nilai jasa itu biasanya naik menjadi 15 persen.
‘’Ada yang datang menukarkan uang saja sudah untung,’’ ungkap laki-laki asal Solo itu.
Usut punya usut, marak penawaran penukaran uang baru di sejumlah marketplace. Nilai jasa yang dipatok tak jauh dari penyedia jasa konvensional yang mangkal di pinggir jalan. Wawan harus rela ceruk rezekinya diambil pedagang uang online itu.
‘’Mau bagaimana lagi, perkembangan zaman memang seperti ini,’’ ujar Wawan setengah pasrah. (kominfo/fad/hw)