Tanggap Bencana di Empat Penjuru Mata Angin

SULIT memprediksi kapan bencana terjadi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo memilih menyiagakan tim reaksi cepat (TRC) untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Mereka tidak mengenal kamus libur Lebaran di saat mobilitas penduduk sedang tinggi-tingginya.

‘’Walaupun Lebaran, kami tetap bertugas,’’ kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik (Darlog) BPBD Ponorogo Arim Kamandaka.

Menurut dia, sederet potensi bencana tetap mengintai bersamaan arus mudik Lebaran. Selain menyiagakan anggota TRC, pihaknya juga harus memastikan peralatan kesiapsiagaan bencana dalam kondisi siap pakai.

‘’Bencana alam itu selalu terjadi secara tiba-tiba,’’ terang Arim.

Dia memastikan ada petugas yang stand by di kantor BPBD Ponorogo, Jalan Sekar Putih, Kelurahan Tonatan. Ada tiga shif petugas yang berjaga selama 24 jam. Arim menyebut TRC-nya berkekuatan 21 anggota.

‘’Mereka langsung bergerak setiap kali masuk laporan tentang bencana,’’ jelas Arim yang juga ketua Dewan Kesenian Ponorogo (DKP) itu.

BPBD Ponorogo selama ini membagi wilayah kerjanya dengan empat zona. Utara, Selatan, Timur, dan Barat. Masing-masing penjuru mata angin itu dikoordinatori seorang anggota TRC.

Koordinasi berlangsung intens lantaran BPBD memiliki jaringan relawan tanggap bencana di tingkat desa.

‘’Kalau kami membutuhkan tambahan tenaga, maka relawan siap membantu,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*