ANEKA jenang juga menjadi makanan khas Ponorogo. Singgah saja ke Jalan Wibisono Kelurahan Kepatihan. Mudah dijumpai jenang beraneka rasa. Mulai yang original hingga belasan varian rasa lainnya.
‘’Paling dicari tetap jenang rasa original. Favoritnya masih itu,’’ kata Rudi Hartono, pemilik merek dagang jenang Teguh Raharjo.
Rudi mencermati omzet usahanya naik siginifikan mulai pertengahan Ramadan. Pembeli datang silih berganti mencari jenang berasa legit (amat manis) itu.
Rudi mengantisipasinya dengan menaikkan kapasitas produksi 10 kali lipat. Tanpa harus menambah pekerja yang sudah berjumlah 25 orang.
‘’Hanya meningkatkan jam produksi,’’ jelas Rudi.
Mudah dihitung jika Rudi biasa berproduksi dengan menghabiskan tepung ketan 50 kilogram per hari. Menaikkan produksi 10 lipat berarti membutuhkan 500 kilogram tepung ketan. Belum kebutuhan gula merah dan santan kelapa.
Gerai jenang aneka rasa itu bertambah ramai pengunjung karena menyediakan bermacam ragam penganan. Ada madumongso, sambal kacang, abon, dan aneka keripik.
‘’Tersedia berbagai jenis oleh-oleh lokal titipan beberapa UMKM, pembeli tidak perlu lagi cari ke tempat lain,’’ ujar Rudi. (kominfo/dyah/hw)