PELUANG bagi para perempuan yang ingin lebih berdaya secara ekonomi. Yakni, menanam jahe dan kunyit.
Apalagi, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo meluncurkan program menanam tanaman obat keluarga (mokel).
‘’Memilih jahe dan kunyit dengan pertimbangan budidayanya mudah, nilai ekonomisnya cukup tinggi, dan mendukung program pekarangan pangan lestari (P2L),’’ rinci Kepala Dispertahankan Ponorogo Masun.
Mokel selaras dengan salah satu dari delapan program unggulan yang digagas Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dengan sokongan dana rukun tetangga (RT).
Yakni, dukungan penguatan ekonomi perempuan. Pilihan jatuh ke jahe dan kunyit lantaran dapat ditanam di pekarangan rumah.
“Pakai pot atau polybag atau memanfaatkan lahan tidur,” jelas Masun.
Pihaknya berhitung bakal ada tambahan lahan tanaman jahe dan kunyit berhektare-hektare jika ibu-ibu di lingkungan RT suka bercocok tanam.
Dua jenis tanaman obat itu memiliki pangsa pasar domestik maupun ekspor.
Masiun mengungkapkan bahwa dispertahankan bakal melakukan pendampingan. Selain bumbu dapur, jahe dan kunyit dipakai bahan baku farmasi. (kominfo/dyah/hw)