SEBANYAK delapan desa di Ponorogo kini berpredikat cinta statistik disingkat cantik. Badan Pusat Statistik (BPS) menginisiasi program Desa Cantik itu dengan mengundang Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko untuk me-launching program di ballroom Hotel Amaris, Senin (23/5/2022).
Program Desa Cantik bertujuan meningkatkan kompetensi aparatur desa dalam pengelolaan dan pemanfaatan data sehingga perencanaan pembangunan lebih tepat sasaran.
Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—juga didampingi Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Ponorogo Bambang Suhendro saat penobatan delapan Desa Cantik 2022 itu.

Sejumlah kepala perangkat daerah juga hadir bersama delapan kepala desa yang wilayah kerjanya terpilih.
BPS akan melakukan pendampingan dalam pelaksanaan kegiatan statistik mulai pengumpulan, pemeriksaan, pengolahan, hingga penyajian data guna peningkatan pembangunan.
Delapan Desa Cantik tersebut adalah Desa Grogol, Kalimalang, Sambilawang, Suren, Beton, Bajang, Pagerukir, dan Desa Serangan.
Kepala BPS Ponorogo Siswi Harini menjelaskan bahwa desa akan bertransformasi menjadi subjek pembangunan jika aparaturnya memiliki kompetensi mengelola dan memanfaatkan data. Berbagai data penting selama ini dikumpulkan dari desa.
‘’Sekarang ini pembangunan di Indonesia dimulai dari desa,’’ katanya.
Sementara itu, Kang Bupati sependapat bahwa pembangunan di Ponorogo harus berbasis data hingga by name and by address (kesesuian nama dan alamat) sekalipun.
Dengan begitu, apa yang sudah direncanakan akan tepat sasaran. Kang Bupati berharap semakin banyak desa di Ponorogo yang terpilih menjadi Desa Cantik.
‘’Kalau bisa di satu kecamatan ada satu Desa Cantik,’’ ungkapnya. (kominfo/fad/hw)