REOG lagi-lagi menjadi bahasan menarik tatkala Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko berkunjung ke Ponorogo, Sabtu (11/6/2022). Purnawirawan jenderal TNI AD itu juga langsung disambut pertunjukan reog setiba di Pringgitan, rumah dinas bupati Ponorogo. Moeldoko sempat pula membuat tayangan poadcast di Pringgitan untuk channel pribadinya dengan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dan budayawan Hari Purnomo sebagai teman diskusi.
Kang Bupati –sapaan Bupati Sugiri Sancoko—langsung menyodok terkait pengajuan reog menjadi nominasi prioritas warisan budaya tak benda (intangible cultural heritage/ICH) ke United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO).
‘’Bahwa reog adalah kesenian asli Ponorogo warisan leluhur yang adi luhung sudah tidak lagi terbantahkan,’’ kata Kang Bupati.
Apalagi, pandemi Covid-19 selama dua tahun ikut mengancam keberlangsungan para seniman mementaskan reog. Pada masa saat wabah menyerang, terjadi penurunan minat dan terbatasnya ruang berkesenian. Belum lagi, kesulitan mencari bahan baku pembuatan alat kesenian khas Ponorogo itu.
‘’Mestinya layak menjadi warisan budaya yang masuk dalam prioritas usulan ke UNESCO karena membutuhkan pelindungan mendesak,’’ terangnya.
Moeldoko antusias menanggapi usulan Kang Bupati itu dengan mendukung reog masuk nominasi prioritas warisan budaya tak benda ke UNESCO. Kepala Staf Kepresidenan itu juga tertarik dengan event Grebeg Suro yang sudah terdaftar di Kalender Event Nusantara (KEN) 2022. Di setiap gelaran Grebeg Suro selalu berlangsung Festival Reog Nasional (FRN).
‘’Saya tentu sangat mendukung karena reog merupakan kesenian asli Ponorogo,’’ jelas Moeldoko.
Diskusi kian menarik ketika membahas ragam budaya dan kuliner di Ponorogo. Moeldoko yang notabene kelahiran Kediri itu langsung nyambung saat bicara soal sate, jenang, dan seni gajah-gajahan. (kominfo/fad/hw)