Jembatan Gotong Royong Mampu Curi Perhatian Kang Bupati

JEMBATAN besi selebar 1,2 meter dengan panjang 20 meter di Desa Triisono Kecamatan Babadan Kabupaten Ponorogo itu sempat menarik perhatian. Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang meresmikannya langsung, Minggu (19/6/2022).

Biaya pembangunan jembatan senilai Rp 175 juta itu ternyata ditopang secara swadaya oleh masyarakat. Kang Bupati —sapaan Bupati Sugiri Sancoko— menyebutnya sebagai upaya gotong royong.

“Dengan gotong royong, apapun pekerjaan akan terasa mudah dan cepat,” katanya.

Bupati Ponorogo bersama perangkat desa dan rombongan ketika pemotongan pita peresmian jembatan, Minggu (19/6/2022).

Keberadaan jembatan memudahkan akses jalan bagi tujuh kepala keluarga (KK) yang selama ini berdomisili di seberang sungai, masuk Dusun Sendang Desa Trisono itu. Kang Bupati mengungkapkan bahwa Desa Trisono memiliki lahan pertanian yang luas.

“Tata pengelolaan lahan yang benar akan membuat desa ini subur dan makmur,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Triisono Kepala Desa Trisono, Miseni mengatakan, kondisi jembatan siudah mengkhawatirkan sehingga perlu rehabilitasi. Susunan kayu yang ada mulai keropos termakan usia. Padahal, jembatan itu akses jalan tercepat jika warga Dusun Sendang hendak ke dusun lain.

“Sejak dibangun pertama kali belum pernah ada perbaikan,” terang Miseni.

Menurut dia, sumber dana pembangunan jembatan berasal dari swadaya masyarakat dan sumbangan dari pihak luar. “Kami bergotong royong merealisasikannya,” ungkap Miseni. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*