CAPAIAN vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) yang rentan menyerang sapi di Ponorogo bakal cukup pesat. Itu menyusul datangnya pasokan 17 ribu dosis vakin jenis merial aftopor produksi Prancis, Rabu (20/7/2022). Pasokan pertama vaksin anti-PMK sebanyak 8.000 dosis sudah datang pada 24 Juni lalu.
Kepala Dinas Peternakan, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo Masun berani memastikan bahwa 8.000 ekor sapi segera mendapat suntikan vakin dosis kedua atau lengkap. Bersamaan itu, ada 9.000 sapi potong akan menerima suntikan vaksin dosis pertama.
‘’Prioritas vaksin sebelumnya untuk sapi perah, sekarang waktunya sapi pedaging’’ kata Masun, Kamis (21/7/2022).

Jika penyuntikan kelar, maka tercatat ada 17 ribu sapi di Ponorogo yang mendapatkan vaksinasi anti-PMK dosis pertama. Persentasenya mencapai 21 persen karena Masun mematok target 80 ekor sapi yang akan menerima suntikan vaksin. Namun, belum dapat dipastikan kapan droping tambahan vaksin berikutnya datang.
‘’Kami menunggu instruksi dari pusat,’’ jelasnya.
Vaksinasi yang menyasar sapi bukannya tanpa kendala. Ada pemilik yang keberatan ternaknya divaksin karena khawatir muncul efek samping. Kata Masun, petugasnya kadang terpaksa balik kanan setelah ditolak pemilik sapi.
‘’Pihak desa sebelumnya menginformasikan sapi sudah siap vaksinasi, ternyata ada penolakan. Mirip-mirip proses vaksinasi Covid-19 dulu,’’ terangnya.
Masih kata Masun, kasus PMK di Ponorogo mulai melandai. Bahkan, jarang masuk laporan dari wilayah atas –Kecamatan Pudak dan sekitarnya—yang selama ini menjadi sentra peternakan sapi perah.
‘’Kalau dari daerah bawah ada satu atau dua laporan, kasusnya dapat segera ditangani,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)