GREBEG Suro 2022 lebih semarak. Setidaknya terlihat dari hasil penjualan tiket Festival Reog Mini (FRM) dan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang mencapai Rp 486 juta. Padahal, target Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo hanya di nominal Rp 135 juta. ‘’Di luar dugaan karena jauh melampaui target,’’ kata Kepala Disbudparpora Ponorogo Judha Slamet Sarwo Edi kepada PNG.go.id.
Judha berkesimpulan bahwa 52 kegiatan dalam rangkaian gelaran Grebeg Suro 2022 dan Hari Jadi ke-526 Kabupaten Ponorogo mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Perputaran uang bertambah, UMKM mendapat ruang gerak, dan terbukanya lapangan kerja. Pelaku bisnis besar seperti pengusaha hotel dan restoran juga merasakan manfaat. ‘’Dampaknya dirasakan sampai ke pemilik warung sampai juru parkir,’’ jelasnya.

Dia tunjuk bukti pula bahwa pendapatan retribusi masuk objek wisata Telaga Ngebel bersamaan acara Larung Sesaji dan Risalah Doa pada Sabtu (30/7/2022) tembus Rp 85.5 juta. Pengunjung tetap berdatangaan ke objek wisata andalan Ponorogo itu, Minggu (31/7/2022), hingga petugas pintu masuk mampu memungut retribusi sejumlah Rp 28,5 juta. ‘’Pelaku usaha wisata di Ngebel tentu ikut mendapatkan keuntungan lebih,’’ terangnya.
Judha optimistis target pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi masuk objek wisata Telaga Ngebel tercapai tahun ini. Dari target Rp 2,2 miliar, kini sudah terhimpun Rp 1,7 miliar yang menandakan sektor pariwisata mulai bangkit pasca pandemi Covid-19. ‘’Waktunya masih tersisa sekitar lima bulan, saya yakin target PAD itu akan tercapai,’’ ungkapnya. (kominfo/win/hw)