KURANG menjulang dari Hargo Dumilah, puncak tertinggi Gunung Lawu. Namun, Puncak Liman, pucuk paling tinggi di Gunung Wilis, tidak kalah menantang dan menawan. Mendaki Hargo Dumilah membutuhkan waktu selama enam jam. Sedangkan mencapai Puncak Liman dari jalur pendakian Cencangan Jaran di Desa Pudak Wetan Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo memerlukan durasi sekitar delapan jam.
Gibran Cahayaning Pangeran, putra bungsu Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, sengaja menjajal tantangan pendakian ke Puncak Liman itu. Pendaki langsung disuguhi medan berat sejak pos I di Cencangan Jaran sepanjang 2.080 meter berupa tanjakan jalur tanah. Gibran bukan pendaki pemula karena sebelumnya pernah menaklukkan puncak Merbabu, Sinduro, Sumbing, Prau, Penanggungan, Ciremai, dan Hargo Dumilah. ‘’Jangan berharap menemukan jalur berbatu karena Puncak Liman memang belum sepenuhnya terbuka untuk pendakian,’’ katanya kepada PNG.go.id.
Menurut dia, pemandangan yang indah sudah terpampang mulai dari Gubuk Asmoro, gudang perkebunan milik warga setempat. Hamparan kebun dengan beragam tanaman menyejukkan mata sejauh memandang. Di lereng Gunung Wilis –antara pos I dan pos II—keberadaan Sendang Pawinihan menjadi daya tarik tersendiri. ‘’Pendaki dapat mengisi bekal air di Sendang Pawinihan,’’ ungkap remaja 18 tahun itu.
Gibran berombongan dengan 14 pendaki lainnya tatkala menuju Puncak Liman pada 12 Agustus 2022. Mereka harus bahu membahu karena melewati jalur pendakian yang masih alami. Di antara anggota rombongan sempat bertukar beban berat bekal di pundak ketika melewati jalur terjal. Bahkan, pendaki terpaksa naik dengan bantuan tali di salah satu tanjakan paling ekstrem di pos III. ‘’Perlu tenaga ekstra dan kerja sama tim,’’ jelas adik dari Jiyan Ayuning Sundul Langit dan Muhammad Lintang Cahyaning Pangeran itu. (kominfo/win/hw)