Pasien Gangguan Jiwa di Ponorogo Jalani Rehabilitasi Sebelum Pulih

SETELAH direvitalisasi dan diresmikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko pada Juli tahun lalu, Puskesmas Pembantu (Pustu) Paringan memberikan layanan unggulan berupa rehabilitasi kesehatan jiwa.
Kepala Puskesmas Jenangan drg Titik Suprihatin mengatakan bahwa pasien rehabilitasi jiwa di Pustu Paringan sudah dalam kondisi stabil yang tidak lagi sering berontak.

“Pasien yang masih gelisah dan gaduh dirawat di RSUD dr Harjono,” kata Titik, Jumat (12/5/2023).

Selama menjalani rehabilitasi, pasien gangguan jiwa melakukan aktivitas rutin dan mendapatkan pelatihan keterampilan. “Sedapat mungkin tidak vakum kegiatan untuk mempercepat pemulihan.” terangnya.
Pustu Paringan sekarang ini merawat lima pasien gangguan jiwa. Titik meminta masyarakat melapor ke pihak terkait jika menemukan orang dengan gangguan jiwa yang belum mendapatkan perawatan medis.

PEDULI: Petugas merapikan rambut pasien gangguan jiwa bersamaan pelaksanaan poskeswa di Pustu Paringan, Jumat (12/5/2023)

“Dokter spesialis kedokteran jiwa yang akan menentukan apakah harus menjalani perawatan di RSUD atau cukup mendapat rehabilitasi di Pustu Paringan,” jelasnya.

Menurut dia, pembangunan pusat rehabilitasi jiwa di Pustu Paringan merupakan salah satu wujud visi dan misi Bupati Ponorogo dalam Nawa Darma Nyata dalam bidang kesehatan. Hak dasar yang harus didapat masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang adil dan profesional. “Sejak awal sudah dicanangkan kalau Ponorogo harus bebas pasung,” tegasnya.

Bersamaan itu, terdapat posyandu kesehatan jiwa (poskeswa) di tujuh wilayah kerja puskesmas. Seluruh kegiatan di poskeswa ditanggung APBD. Mulai kebutuhan konsumsi, pakaian, hingga pemenuhan obat. Layanan poskeswa terdapat di wilayah kerja Puskesmas Badegan, Puskesmas Sukorejo, Puskesmas Sukosari, Puskesmas Jenangan, Puskesmas Setono, Puskesmas Mlarak, dan Puskesmas Sambit. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*