Bekali Pelajar Etika Bermedsos agar Terhindar dari Bahaya Narkoba Lewat Mata

KALANGAN pelajar sedari dini harus bijak menggunakan internet dan bermedia sosial. SMPN 1 Ponorogo sengaja membekali para siswanya etika dalam memanfaatkan dan mengakses teknologi informasi itu dengan mengundang Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Bambang Suhendro sebagai narasumber, Jumat (21/7/2023).


Bambang mengulas tuntas tentang definisi media sosial (medsos), jenis, medsos yang paling banyak digunakan dan paling favorit, kiat bermedia sosial, tantangan, hingga bahaya interaksi lewat media sosial. ‘’Gunakan media sosial dengan cerdas. Perhatikan lima prinsip dasar sebagai etika bermedia sosial yang terdiri dari pertanyaan benar atau tidak, berfaedah atau tidak, melanggar hukum atau tidak, perlu atau tidak, serta sopan atau tidak,’’ jelasnya.


Para siswa antusias mengikuti sosialisasi karena Bambang juga menjlentrehkan lima panduan dasar bermedia sosial. Yakni, menjaga privasi, menjaga akun, menghindari hoaks, menyebarkan hal yang positif, dan menggunakan media sosial seperlunya. Bersamaan itu, mereka diwanti-wanti agar menjauhi enam pantangan. ‘’Jangan memulai konflik, hindari curhat masalah pribadi, dilarang mengejek orang lain dengan menyebut nama atau menjelekkan orang lain meskipun tanpa menyebut nama, jauhi bersikap terlalu ekstrem, dan jangan berbagi foto pesta gila-gilaan,’’ pesannya.

ANTUSIAS : Siswa SMPN 1 Ponorogo serius mencermati paparan Kepala Dinas Kominfo Bambang Suhendro tentang sikap bijak menggunakan internet dan bermedia sosial, Jumat (21/7/2023).


Bambang juga mengingatkan adanya bahaya narkolema yang akronim dari narkoba lewat mata. Konten negatif seperti pornografi kerap membuat pengguna medsos kecanduan yang dampaknya fatal berupa kerusakan otak dan degradasi moral. Seseorang yang terpapar pornografi sama bahayanya dengan kecanduan narkoba. ‘’Manfaatkan internet dan medsos dengan bijak agar terhindar dari narkolema,’’ terangnya.


Dia sempat berbagi tips penggunaan media sosial yang sehat. Di antaranya, bermedsos sesuai kebutuhan dan minat, membatasi penggunaannya, dan hanya menggunakan media sosial pada waktu luang Sebaliknya, sedapat mungkin beriventasi melalui media sosial dengan membangun personal branding dan memperluas relasi. Selain itu, menambah ilmu lewat webinar atau e-course yang menunjang pengembangan diri. ‘’Manfaatkan internet untuk menambah penghasilan,’’ ungkapnya.


Bambang tak lupa mengingatkan maraknya informasi bohong alias hoaks. Ciri-ciri hoaks dan cara praktis menghindarinya sengaja diuraikan. Dia berpesan agar kalangan pelajar tidak menelan mentah-mentah informasi dari internet. Lebih baik melakukan cross check, menguji fakta, dan menekankan bahwa tidak semua informasi di internet atau media sosial adalah benar. ‘’Saring dulu sebelum sharing, kendalikan ibu jari Anda,’’ tegasnya. (kominfo/fad/hw)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*