GURU adalah para spesialis. Mereka harus menjalani program pendidikan profesi guru (PPG) sehingga memiliki keahlian khusus dalam mengajar. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Nurhadi Hanuri berharap berbagai permasalahan pendidikan teratasi setelah salah satu kampus di Kota Madiun membuka program PPG yang kini sudah memasuki tahun kedua. ‘’Mengatasi persoalan kualifikasi tenaga pendidik di bawah standar; guru yang kurang kompeten; serta ketidaksesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu,’’ kata Nurhadi.
PPG ditempuh dengan masa studi selama 1-2 tahun setelah peserta didik lulus dari program sarjana kependidikan maupun non sarjana kependidikan. Pada tahap akhir, mahasiswa akan mengikuti uji kompetensi guru. Nurhadi sengaja datang dalam pameran karya mahasiswa program PPG di Graha Cendekia Universitas PGRI Madiun yang berlangsung Rabu (2/8/2023). ‘’Saya terkesan, PPG memberikan bekal untuk menjadi guru yang profesional,’’ terangnya.

Menurut dia, guru wajib memiliki kompetensi profesional seiring perkembangan zaman. Mahasiswa PPG dalam pameran itu mampu mendesain model pembelajaran digital yang memudahkan peserta didik mengikuti kegiatan belajar di mana saja, kapan saja, serta tidak terbatas pada waktu maupun tempat. ‘’Pembelajaran berbasis digital yang interaktif sehingga mendorong siswa memiliki karakter kritis, kreatif , mandiri, dan berwawasan luas,’’ jelas Nurhadi.
Kadindik mengungkapkan bahwa proses pembelajaran tidak hanya menyangkut penguasan akademik. Melainkan juga merancang siswa mampu mengaktualisasikan diri untuk menghasilkan produk yang mendorong pengembangan kompetensi kewirausahaan. ‘’Melalui PPG, guru dapat meningkatkan kemampuan dalam memilih dan menguasai bahan ajar, merencanakan, mengembangkan, dan mengaktualisasi proses belajar mengajar yang produktif,’’ ungkapnya. (tim kominfo)