PROSESI tahunan menjelang Hari Jadi Provinsi Jawa Timur (Jatim) setiap 12 Oktober. Pasukan tanda kehormatan (pataka) mengirab berantai panji Jer Basuki Mawa Beya ke seluruh wilayah kabupaten dan kota seantero Jatim. Perjalanan pataka yang juga mengawal Bendera Merah Putih, panji Satpol PP (Praja Wibawa), Satuan Linmas, Satuan Damkar dan Penyelamatan (Yudha Brama Jaya), serta logo Hari Jadi ke-78 Provinsi Jatim tiba di Ponorogo, Sabtu (30/9/2023).
Sempat menginap semalam, pataka kembali mengarak panji-panji itu menuju Pacitan, pada Minggu (1/10/2023). Sekretaris Daerah (Sekda) Ponorogo Agus Pramono ketika memberangkatkan rombongan dari Pendopo Agung mengatakan, panji Jer Basuki Mawa Beya merupakan lambang Provinsi Jawa Timur yang mengandung arti bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan. ‘’Dikirab berkeliling 38 kabupaten dan kota dengan jarak tempuh sekitar 2.001 kilometer,’’ katanya.

Agus Pram –sapaan Agus Pramono—berharap warga Ponorogo mengetahui perkembangan Jawa Timur sebagai satu dari delapan provinsi yang dibentuk pertama kali oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Secara demografis, Jatim memiliki penduduk kedua terbesar di Indonesia setelah Jawa Barat. Sedangkan dari kekuatan ekonomi, Jawa Timur hanya kalah dari DKI Jakarta. ‘’Jawa Timur termasuk provinsi dengan potensi besar,’’ jelasnya.

Sekda mengungkapkan, kirab pataka yang mengawal panji-panji kebesaran dapat memberikan suntikan semangat bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan Jawa Timur, khususnya di daerahnya masing-masing. Tema Hari Jadi Provinsi Jawa Timur ke-78 Tahun 2023 adalah ‘’Jatim Bangkit, Terus Melaju.’’ (kominfo/win/hw)