ALUN-ALUN Ponorogo lebih bernuansa Islami. Musik hadrah bergema selama dua hari di lapangan besar itu bersamaan festival yang diinisiasi Tim Penggerak (TP) Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Ponorogo, pada Jumat (27/10/2023) dan Sabtu (28/10/2023). Ibu-ibu anggota PKK ikut terbangan (sebutan lain permainan rebana) bersama puluhan grup hadrah putri lainnya.
Dalam rangka peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023, juga dihelat pagelaran wayang santri semalam suntuk, Senin (30/10/2023). Salah seorang santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Falah akan berduet dengan Dalang Ki Purbo Sasongko dalam satu pakeliran. ‘’Wayang merupakan cara dan metode dakwah Islam di Nusantara. Cara dakwah yang diterapkan para wali dulu tetap relevan pada era sekarang,’’ kata Wemerza Hindid Dahlawi, ketua panitia peringatan HSN 2023 Ponorogo.
PERSIAPAN : Sejumlah pekerja menyiapkan venue wayang santri berlatar belakang Graha Kridha Praja, Senin (30/10/2023).
Menurut dia, predikat Ponorogo Kota Santri kental selama rangkaian peringatan HSN 2023. Diawali dengan Khotmil Quran yang berpusat di Pendopo Agung dan diselenggrakan serenrak di Masjid Jami’ di 21 kecamatan, pada 20 Oktober lalu. Berlanjut apel besar yang diikuti sekitar 6.000 santri se-Ponorogo, tepat pada Hari Santri Nasional 22 Oktober. ‘’Para ASN (Aparatur Sipil Negara), karyawan, dan pelajar berbusana muslim selama peringatan Hari Santri,’’ terang Erza –sapaan Wemerza Hindid Dahlawi.
Pihaknya juga menggelar seminar bertemakan Santri Milenial dengan pembicara Cak Ulin, admin Instagram Cah Pondok dari Jakarta dan Alim Nor Faizin, Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik (PIKP) Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Ponorogo. Puncak peringatan HSN 2023 ditandai dengan Jalan Santai Santri, pada 5 November mendatang di Alun-Alun Ponorogo. ‘’Proyeksi kami melibatkan 10 ribu peserta jalan santai dari pondok pesantren, madrasah, dan masyarakat umum,’’ ungkap Erza. (kominfo/win/hw)