GELAR reyog serentak yang dijadwalkan dilaksanakan pada tanggal 11 tiap bulannya mendapat dukungan dari para lurah dan kepala desa di Ponorogo. Termasuk untuk gelaran serentak pertama kali pada Kamis, 11 Juli 2019 mendatang.
Lurah Surodikraman, Kecamatan Ponorogo, Ahwayuning Hirowati kepada ponorogo.go.id, Selasa (9/7/2019) mengatakan, pihaknya sangat mendukung ide yang dilontarkan Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni untuk menggelar reyog setiap bulan sekali secara serentak ini.
“Ya jelas mendukung dan kami sangat siap. Di tempat kami ini grupnya sudah ada, jadi kalau untuk gelaran serentak 11 Juli nanti ya tinggal mengintensifkan latihan. Seminggu ini sudah cukup intensif latihannya itu anak-anak,” ujar Ahwayuning.


Bahkan, lanjut Ahwayuning, untuk mengentalkan suasana jelas gelaran serentak, warga yang memiliki sound system cukup baik akan memutar gamelan reyog sejak Kamis pagi. “Yang persewaan sound atau bukan, yang penting punya loudspeaker yang baik, ya bakal memutar musik reyogan sejak pagi,” katanya.
Warga juga diajak untuk mengenakan baju reyog hitam-hitam untuk pria dan mengenakan kain dan kebaya untuk wanita.
“Ini untuk semakin mengentalkan suasana reyogan di sore harinya nanti. Sifatnya himbauan. Agar semakin semarak dan berkesan,” ulasnya.
Di kawasan ini, reyog obyog yang digelar akan berjalan melalui jalan-jalan di RW 1. Wilayah ini dipilih karena merupakan kawasan Kampung Kelir. Jadi, bukan hanya suguhan tari yang akan dihadirkan, tapi penonton juga bisa berfoto selfie atau wefie di depan berbagai spot yang dicat dan dilukis dengan berbagai ornamen yang indah.
Hal senada diungkapkan Kepala Desa Bringinan, Kecamatan Jambon, Barno. Menurutnya, sewaktu-waktu grup reyog Singo Mudo selalu siaga untuk tampil di manapun, apalagi hanya di kandangnya sendiri.
“Kita ini selalu siap. Sudah selalu berlatih dan sering tampil di kegiatannya warga di daerah lain kok,” ungkapnya.
Tapi untuk tanggal 11 Juli, lanjut Barno, sangat mungkin tidak bisa tampil. Ini karena dhadhak meraknya sedang diperbaiki dan perkiraan tanggal 11 Juli belum selesai. “Tapi kami akan gelar di tanggal 17 Juli sebab tukang servisnya yakin tanggal itu sudah selesai perbaikannya,” terangnya.
Meski untuk pemeliharaan masih swadaya karena belum dianggarkan di APBDes, Barno menyatakan ia dan seluruh warga sangat siap mendukung program reyogan serentak ini. Apalagi ini adalah program yang digagas bupati sehingga memang wajib didukung. (kominfo/dist)