BANGUNAN baru Pasar Legi Ponorogo yang direncanakan berdiri di 2020 mendatang tetap akan menggunakan rancangan empat lantai walaupun dana yang akan dikucurkan pemerintah pusat berbeda dengan rencana awal.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni menyatakan, pembangunan gedung Pasar Legi yang menggantikan gedung yang terbakar jelang lebaran 2017 lalu akan dilakukan oleh pemerintah pusat. Karenanya seluruh proses dan tahapan serta berbagai persyaratan juga ditentukan oleh pemerintah pusat. Pemkab Ponorogo kebagian pekerjaan untuk membuat Detailed Engineering Design (DED).


“Jadi kita perlu sadari, pembangunan Pasar Legi ini 100 persen dananya dari pusat. Gedung pasar yang ‘diberikan’ ke kita ini juga tidak kecil, gedhe itu ya, dua ratusan miliar rupiah. Maka seluruh persyaratannya mereka yang menentukan,” ungkapnya kepada ponorogo.go.id, Senin (22/7/2018).
Bupati Ipong tidak merinci berbagai syarat yang harus dipenuhi, namun salah satunya adalah rancangan atau DED yang herus berkali-kali dirubah. Perubahan ini untuk menyesuaikan berbagai hal yang diinginkan pemerintah pusat yang juga memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kita berkali-kali merubah rancangannya (rencangan gedung Pasar Legi) untuk penyesuaian. Semula empat lantai diminta jadi tiga lantai. Lalu jadi empat lantai lagi. Lalu berubah jadi dua lantai. Diminta berubah lagi menjadi empat lantai tanpa atap,” urai Bupati Ipong.
“Terakhir ini, Insya Allah sudah klir, bangunannya akan jadi empat lantai dengan parkir sampai di lantai tiga, parkiran ini tanpa atap. Rencananya, dari empat lantai ini, lantai satu adalah untuk obrok (pedagang yang menggelar dagangan di lantai) pada pagi hari dan dipakai lapak biasa pada siang harinya,” lanjutnya.
Bupati Ipong mengaku juga tidak sabar dengan adanya penundaan-penundaan ini. Ia juga ingin pasar ini segera dibangun. “Tapi karena uangnya bukan uang kita, ya harus bersabar lah,” ujarnya.
Anggaran yang akan dikucurkan, lanjut Bupati Ipong, sempat direncanakan mencapai Rp 244 miliar. Namun dengan adanya berbagai perubahan maka dana juga berubah. Paling akhir, dana pembangunan Pasar Legi sekitar Rp 181 miliar.
Untuk itu, ada sejumlah fasilitas yang dikurangi. Antara lain tidak ada cool storage atau lemari pendingin raksasa untuk para pedagang daging dan genset. “Nah, tapi kalau perlu, nanti kita beli dari APBD saja,” Bupati Ipong.
Pembangunan gedung Pasar Legi direncanakan berjalan dalam dua tahun. Yaitu dimulai pada 2019 dan selesai pada 2020 nanti. Namun proyek ini bukan proyek multiyears atau tahun jamak meskipun dilaksanakan dengan melewati lebih dari satu tahun anggaran. (kominfo/dist).