PALANG Merah Indonesia (PMI) Ponorogo dinilai telah mampu berbuat banyak dalam misi kemanusiannya. Namun lembaga ini diminta terus berbenah karena zaman begitu cepat berubah. PMI Ponorogo diminta membuat evaluasi tertulis agar bisa melengkapi fasilitas yang dibutuhkan.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Ponorogo yang juga anggota Dewan Kehormatan PMI Ponorogo Soedjarno di sela Tasyakuran HUT ke-74 PMI di Aula Gedung PMI Ponorogo, Selasa (17/9/2019).
“Kita sudah mendapat masukan soal adanya kekurangan fasilitas di PMI (Ponorogo) ini. Maka dari itu, saya mohon pengurus PMI Ponorogo bisa membuat evaluasi tertulis. Lalu catatan itu dikirimkan ke Bupati dan ditembuskan ke Ketua DPRD Ponorogo. Mungkin perlengkapan yang perlu ditambah bisa disusulkan (pengadaannya dalam APBD-P),” ungkap Wabup Soedjarno.

Penambahan fasilitas, ujar mantan Bendahara PMI Ponorogo ini, menjadi sesuatu yang tidak terhindarkan oleh PMI. Ini karena semakin luasnya ruang lingkup kerja PMI dalam misi kemanusiaannya. “Maka untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, termasuk dalam kondisi darurat dan mendadak seperti bencana alam dan sebagainya, maka penambahan itu memang perlu. Semoga 2020 ada alokasi dana untuk itu (penambahan fasilitas PMI),” tutur Wabup Sordjarno.
Wabup Soedjarno memberikan apresiasi yang tinggi atas kinerja PMI Ponorogo yang selalu siap siaga menyediakan kebutuhan darah bagi pasien sakit atau korban kecelakaan. Apalagi di Ponorogo para donor darahnya sangat antusias dalam menyumbangkan darahnya.

“Ini hal yang sangat bagus dan kami sangat berterima kasih,” tuturnya.
Ketua PMI Ponorogo Luhur Karsanto mengatakan, PMI merupakan lembaga yang mandiri dengan tugas membantu pemerintah. Dengan begitu, PMI akan sekuat tenaga mencukupi kebutuhannya secara mandiri.
“Kita ini (di UTD PIM Ponorogo) sudah memiliki fasilitas untuk mengolah darah. Namun alangkah baiknya bila ada dukungan dari Pemkab Ponorogo. Meski begitu, kita akan mengusahakan melengkapi fasilitas yang ada dengan berbagai cara yang memungkinkan agar PMI Ponorogo ini lebih maju,” ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini jumlah pendonor di Ponorogo sudah mencapai ribuan orang. Dalam satu bulan, rata-rata sekitar 300 kantong darah bisa didapatkan. Baik yang melalui kegiatan donor darah massal pada event tertentu atau mereka yang datang sendiri ke kantor UTP PMI Ponorogo untuk menyumbangkan darahnya. (kominfo/dist)