Meski Hujan Tak Kendorkan Niat Masyarakat Ikuti Pengajian

Untuk meningkatkan nilai-nilai religius warga, Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar pengajian yang akan digelar seminggu dua kali di dua desa. Semalam ada dua lokasi pengajian yang pertama di Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo, dan di Desa Coper Kecamatan Jetis, Sabtu malam (01/2/2020).

Dalam pengajian tersebut dihadiri oleh Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni, Ketua DPRD, Sunarto, dan kepala OPD. Dengan adanya pengajian ini nantinya Ponorogo bisa lebih maju, berbudaya, dan reigius.

Imam Sulardi, Kepala Desa Tumpuk Kecamatan Sawoo

Imam Sulardi, Kepala Desa Tumpuk mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Ponorogo yang telah mengadakan pengajian akbar dengan Ustad Syaifuddin Zuhri, dari Malang.

“Pengajian seperti ini bisa meningkatkan religius warga kami,” ungkapnya

Imam Sulardi juga menambahkan pembangunan zaman Bupati Ipong, utamanya jalan bisa dinikmati oleh warga desa Tumpuk. Serta pihaknya memiliki program Tahun 2020 Desa Tumpuk bebas buang air besar.

Ustad Syaifuddin Zuhri dari Malang

“Tumpuk memiliki catatan merah terkait dengan buang air besar sembarangan, oleh karena itu saya di tahun ini memiliki program Tahun 2020 Tumpuk bebas buang air besar dengan di bantu program bupati bebas buang air besar Tahun 2020 untuk Kabupaten Ponorogo. Disamping itu kami juga senang untuk insfrastruktur jalan tumpuk yang ada di dalam sudah aspal hotmix seperti jalur ke pasar ngrandu ini hingga sumber,” jelasnya.

Sementara itu Bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni menuturkan ia sudah beberapa kali ke desa Tumpuk, Kacamatan Sawoo, banyak perkembangan di desa ini, serta kekompakan warganya sangat bagus, mulai dari hal kesenian hingga pengajian yang seperti ini, terbukti meskipun wilayah desa Tumpuk turun hujan tak melenturkan semangat masyarakat untuk datang belajar ilmu rohani di pengajian yang diadakan di halaman pasar Ngrandu ini.

“Terus tingkatkan kekompakan dan kerukunan masyarakat, karena itu salah satu modal utama dalam hal pembangunan, dan saya sangat bangga dan terima kasih dengan masyarakat Desa Tumpuk meski hujan tak mengendorkan semangatnya untuk menimba ilmu agama melalui pengajian,” tuturnya.

Selain dengan kekompakan dan kerukunan, unsur utama pembangunan adanya keseimbangan antara jasmani hingga rohani. dengan adanya pengajian seperti ini kita mendapatkan pencerahan ilmu tentang agama dan menambah nilai religius kita. “Menimba ilmu itu wajib, salah satunya pengajian malam ini, dengan menambah ilmu kita mendapat rahmat dan barokah dari Allah SWT, dan menambah nilai religius kita, sehingga nantinya Ponorogo bisa lebih maju, berbudaya dan religius,” lanjutnya.

Bupati Ipong beserta rombongan saat tiba di Lapangan Pasar Grandu

Terkait desa Tumpuk tahun 2020 bebas buang air besar sembarangan, Bupati Ipong mendukung penuh tekad Kepala Desa Tumpuk, pasalnya pihaknya menargetkan di tahun 2020 ini Ponorogo 100 persen bebas buang air besar sembarangan termasuk desa Tumpuk. Sedangkan untuk pembanguana insfrastruktur untuk tahun 2020 tak hanya di Desa Tumpuk saja, tapi di Kecamatan Sawoo yang jalannya rusak.

“Kalau bebas buang air besar sembarangan, kita dibebaskan dari banyak penyakit. dan untuk Tahun 2020 ini untuk insfrastuktur di Kecamatan Sawoo saya fokuskan di Ruas Temon hingga Suru,” pungkasnya.

Bupati Ipong beserta rombongan saat tiba di masjid Al-Ishaq Desa Coper Kecamatan Jetis

Setelah mendengarkan pengajian dari Ustad Syaifuddin Zuhri, dari Malang, Bupati Ipong beserta rombongan melakukan kunjungan selanjutnya di Desa Coper, Kecamatan Jetis. di Desa Coper, Kecamatan Jetis pengajian berlangsung di halaman Masjid Al-Ishaq, Desa Coper dengan pembicara Ustad Aad Ainurussalam dari Surabaya. (fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*