Kesadaran masyarakat memerangi penyakit demam berdarah menjadi berkah tersendiri bagi pembudidaya ikan cupang, pasalnya ikan cupang merupakan salah satu ikan yang makanan utamanya jentik nyamuk.
Eka Candra Dewi, Pembudidaya ikan cupang yang berada di Kelurahan Mangkujayan mengatakan kepada ponorogo.go.id, di musim penghujan ini permintaaan dari masyarakat sangat tinggi, hal tersebut untuk memerangi penyakit demam berdarah, karena ikan cupang merupakan ikan predator dengan makanan utamanya jentik nyamuk.

“Di Musim hujan ini permintaan meningkat, dalam satu bulan bisa mencapai 750 ekor, dan ini meningkat 5 kali lipat dari hari biasa,” ungkapnya, Rabu (5/2/2020).
Eka juga menjelaskan kenapa masyarakat memilih ikan cupang sebagai alternatif dalam memperangi demam berdarah, karena ikan cupang termasuk ikan predator yang setiap 10 menitnya bisa memakan 80-100 jentik nyamuk, selain itu massa hidupnya juga relatif panjang bisa capai 7 tahun.
“ini juga salah satu alternatif bilamana kita lupa dalam membersihkan bak mandi, dan ikan cupang sendiri juga massa hidupnya panjang dan murah,” jelasnya.
Sementara itu Rahayu Kusdarini, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo menuturkan banyak alternatif cara masyarakat dalam memperangi demam berdarah, seperti memelihara ikan cupang di bak penampungan air, menanam bunga lavender, dan masih banyak alternatif alami lainnya yang murah.
“saya berterima kasih kepada masyarakat yang telah membantu memerangi demam berdarah, selain itu masyarakat juga harus melakukan 3M Plus untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk Aedes aegypti yang menyebabkan penyakit demam berdarah,” pungkasnya. (fdl)