Normalisasi dan Jaga Sungai di Slahung Jadi Perhatian Bupati Ponorogo

NORMALISASI dua sungai yang melintas di Desa Slahung menjadi perhatian Bupati Ponorogo dalam Tilik Desa di empat desa di Kecamatan Slahung, Kamis (6/2/2020). Ini sebagai respons atas keluhan warga yang khawatir dengan ancaman banjir seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu.

“Memang ada beberapa titik yang mengkhawatirkan. Nanti kita akan cek dan akan lakukan normalisasi,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di depan warga.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Ponorogo Jamus Kunto yang juga hadir dalam Tilik Desa tersebut menyatakan, normalisasi dua sungai di Desa Slahung tersebut memang penting untuk dilakukan. Hal ini mengingat ada beberapa tempat yang harus diberi tindakan tertentu.

“Ada beberapa titik tekukan sungai yang kondisinya ekstrim. Di antaranya ada vegetasi berupa rumpun bambu yang lebat dan bisa terlepas tergerus air. Ada juga beberapa titik yang erosinya sangat tinggi. Hal ini terjadi karena di bawah ada aktifitas penambangan sehingga permukaan sungai menurun drastis,” terang Jamus.

Bupati Ipong saat mengunjungi stan UMKM di Desa Slahung saat kegiatan Tilik Desa, Kamis (6/2/2020)

Untuk kondisi ini, lanjut Jamus, sudah dilakukan normalisasi dan perbaikan. Seperti perbaikan Dam Watuputih yang sempet tergerus banjir dan jembatan Caluk yang roboh akibat erosi pada pondasi bangunan.

Pada 2012 memang pernah terjadi banjir besar di Slahung. Di Desa Slahung saja, ada tujuh jembatan yang kolaps. Dua jembatan di antaranya adalah jembatan besar penghubung Slahung dan Ngrayun yang merupakan jalan kabupaten. Begitu putus, kita buatkan jalan alternatifnya di sebelah selatan. Ada tiga jalur tapi memang yang lebih baik adalah menormalisir jalan dengan membangun kedua jembatan besar tersebut. Tapi mahal, paling tidak bisa sampai Rp9 miliar.

“Kita upayakan, pak Bupati sudah sudah akan agar bisa dibangun dengan APBN. Ya mudah-mudahan goal. Tinggal beberapa titik yang perlu pembenahan, tidak berat. Insya Allah bisa kita benahi. Kalau tidak dengan dana dalam PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) 2020, ya mungkin tahun depan (2021),” ujarnya.

 

Bupati Ipong berpesan agar masyarakat turut menjaga sungai dari berbagai kerusakan akibat penambangan agar tidak merugikan masyarakat saat kegiatan Tilik Desa di Kecamatan Slahung, Kamis (6/2/2020)

Jamus mencatat, pada 2012 lalu memang terjadi banjir besar yang mengakibatkan tujuh jembatan di Desa Slahung putus. Dua di antaranya adalah jembatan besar yang menghubungkan Slahung dengan Ngrayun. “Sekarang sedang diusahakan. Bupati sedang mencoba menembus pemerintah pusat sehingga bisa dibangun dengan APBN. Dua jembatan itu mahal, bisa sampai Rp9 miliar,” terang Jamus.

Bupati Ipong juga mengimbau masyarakat bisa menjaga sungai dari eksploitasi pasir yang didasari alasan pembangunan atau usaha. Dari hasil penelitian yang dilaporkan padanya, beberapa jembatan putus karena pondasinya menggantung sebagai akibat aktifitas penambangan pasir di beberapa titik di sekitar Kecamatan Slahung.

Pada Tilik Desa kali ini, Bupati Ipong hadir dengan para pejabat yang cukup lengkap. Mulai dari Wakil Bupati Soedjarno, para kepala dinas dan badan, dan para anggota Tim Penggerak PKK Kabupaten Ponorogo dan Kecamatan Slahung. Desa yang didatangi pada Tilik Desa kali ini adalah Caluk, Slahung, Broto, dan Simo. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*