PERJUANGAN menyebarkan agama Islam oleh para pendakwah di Ponorogo harus terus dilanjutkan. Salah satu caranya adalah dengan berupaya untuk selalu salat berjamaah. Sebab, salat berjamaah adalah cara paling utama untuk memakmurkan masjid.
“Berjamaah itu berarti kita meneruskan perjuangan para pendakwah yang menyebarkan agama Islam di Ponorogo ini. Setidaknya, dengan meramaikan masjid yang ditinggalkan oleh mereka, kita bisa turut melestarikan apa yang mereka cita-citakan,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di sela Subuh Berjamaah Bareng Bupati di Masjid Ibadurrohman, Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo, Selasa (11/2/2020).

Menurut Bupati Ipong, Masjid Ibadurrohman yang dibangun pada 1812 oleh Kyai Rahwin tersebut sudah memiliki kegiatan yang cukup baik. Mulai dari TPA, madrasah diniyah sampai majelis zikir panjang.
“Hal seperti ini harus terus dilanjutkan agar masjid tambah makmur, tambah ramai. Sebab, semakin makmur masjidnya, semakin banyak barokahnya juga,” ulasnya sambil tak lupa berpesan untuk tetap rukun, kompak, guyub dan menjaga ukhuwah yang merupakan modal penting dalam pembangunan.

Kades Prayungan sekaligus takmir Masjid Ibadurrohman Sutris mengatakan, berbagai kegiatan memang telah dilaksanakan di masjid ini. Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak lama.
“Karena itu, masjid ini selalu berkembang dan akan terus dikembangkan,” ujarnya.
Di hadapan para jemaah salat subuh, Sutris sempat menceritakan sejarah berdirinya masjid. Di antaranya tentang asal-usul Kyai Rahwin dan silsilahnya yang ada hubungannya dengan Prabu Kertabumi. Kyai Rahwin juga digambarkan sebagai tokoh yang tawaduk dan memiliki karomah yang luar biasa. Di antaranya saat bisa mengunjungi keluarganya meski sedang dalam pengasingan penjajah Belanda pada masa itu.

Usai subuh berjamaah, Bupati Ipong dan rombongan yang terdiri dari Wabup Soedjarno, Sekdakab Agus Pramono, Ketua DPRD Sunarto, para kepala dinas dan kabid serta kabag di jajaran Pemkab Ponorogo, anggota forkopimka dan para kades sekitar melakukan ramah tamah. Kegiatan dilanjutkan dengan sepeda santai alias gowes dengan rute sepanjang sekitar 6 km berkeliling Desa Prayungan dan sekitarnya. (kominfo/dist)