GERAKAN Subuh Berjamaah Bareng Bupati Ponorogo yang telah digelar selama enam bulan terakhir oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni diyakini menjadi cara untuk menuju Ponorogo yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur.
Pesan ini disampaikan Bupati Ipong saat melaksanakan Subuh Berjamaah di Masjid Baitul Akbar, Desa Plalangan, Kecamatan Jenangan, Senin (24/2/2020). Dituturkannya, sebagai sebuah Gerakan, subuh berjamaah yang dikerjakan memang memerlukan banyak orang. Karenanya, ia mengajak rombongan yang terdiri para kepala dinas sampai, para anggota forkopimda, jemaah sekitar masjid dan dilanjut gowes alias bersepeda atau senam.
“Gerakan harus melibatkan banyak orang. Harapannya, setelah hari ini subuhan berjamaah, hari selanjutnya masih banyak lagi. Dan gerakan kita ini sudah mulai dilakukan di tingkat kecamatan meskipun baru satu pekan sekali. Itu bagus sekali,” ungkap Bupati Ipong.
Dilanjutkannya, karena sebuah gerakan, maka kegiatan tersebut dikerjakan secara berulang-ulang. Pada hari ini digelar di satu desa, hari berikutnya di desa lainnya. Yang dilakukan selalu sama. Salat, sambutan takmir, sambutan bupati dengan pesan-pesan fadilah subuh, bareng rombongan, setelah itu silaturahmi dan berolahraga.
“Ya berulang-ulang, begitu lagi begitu lagi. Yang saya bicarakan itu lagi itu lagi. Tapi seperti mengayuh sepeda, satu kayuh kita ulang kiri kanan, kiri kanan. Kalau kita telaten dan tanpa bosan, Insya Allah pasti kita sampai tujuan,” ungkapnya.
Diuraikannya, subuh berjamaah sebagai sebuah gerakan sama saja dengan kayuhan sepeda. Satu tujuannya, meningkatkan religiusitas warga tapi hal yang didapat bisa lebih dari tujuan tersebut. Hikmah subuh yang begitu besar, lanjut Bupati Ipong, akan mendorong Ponorogo dan warganya untuk menjadi Ponorogo yang maju berbudaya dan religius.
“Mengapa begitu, dengan subuh berjamaah, kita akan makin rukun dan kompak. Dengan begitu maka Ponorogo ini akan makin maju. Maka Ponorogo ini bisa menuju Ponorogo yang maju berbudaya dan religius, yang sama dengan Ponorogo yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafur,” pungkas Bupati Ipong.
Usai beramah-tamah, Bupati Ipong dan rombongan melaksanakan gowes bareng alias bersepeda. Rutenya dari depan Masjid Baitul Akbar menuju lokasi proyek Pasar Legi. Rombongan menyusuri sejumlah jalan kecil hingga ke Dam Cokromenggalan. Setelah sempat mencoba perahu sejenak, gowes finis di lokasi proyek. (kominfo/dist)