SILATURAHMI usai Subuh Berjamaah Bareng Bupati di Masjid Besar Balong pada Rabu (11/3/2020) dimulai oleh kisah Sya’ban, seorang sahabat Rasulullah Muhammad SAW. Kalimat penyesalan sang pejuang subuh patut menjadi pelajaran bagi seluruh jemaah dan warga muslim Ponorogo.
Wakil Takmir Masjid Besar Balong Bonari menyitir cerita ini saat memberikan sambutan selamat datang kepada seluruh rombongan Subuh Berjamaah.Dikatakannya, saat sakaratul maut, Sya’ban sempat bertanya pada dirinya sendiri mengapa ia tidak memberikan jubah terbaik yang jadi lapisan bajunya saat bertemu seorang miskin yang kedinginan di tepi jalan. Padahal saat itu, ia mengenakan dua jubah, baru dan butut, untuk menahan dinginnya udara dini hari menuju masjid untuk subuh bareng Rasulullah.
“Inti pelajarannya adalah, Sya’ban ingin selalu memberikan yang terbaik. Sebab dalam sakaratul maut, ia diperlihatkan betapa besar pahala atas pemberian jubah bututnya ke si miskin. Sesalnya adalah mengapa bukan juban terbaik yang diberikannya. Ia yakin bila menyerahkan jubah baru tentu pahala lebih indah akan didapatkannya,” urai Bonari.
Menanggapi hal ini, Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni dengan ajakan untuk meniru Sya’ban r.a. Dikatakannya, berinfak saat subuh mengandung ganjaran yang luar biasa. “Tentu akan lebih luar biasa bila kita memberikan yang terbaik. Dengan begitu, kita bisa menjadi Sya’ban-Sya’ban berikutnya,” ungkap Bupati Ipong.
Bupati Ipong mengingatkan, Subuh Berjamaah merupakan gerakan yang diupayakan menjadi motivasi seluruh warga muslim Ponorogo untuk juga berjamaah. Tidak hanya pada Salat Subuh, tapi juga semua salat wajib.
“Karena ini gerakan maka jangan pernah bosan untuk melakukannya. Bosan beribadah itu berbahaya. Kalau mau bosan, bosanlah berbuat maksiat,” tegas Bupati Ipong.
Usai beramah-tamah, Bupati Ipong sempat meninjau gedung baru Masjid Besar Balong yang peletakan batu pertamanya dilakukan oleh Bupati Ipong sendiri pada 2016 lalu. Gedung tersebut dilaporkan telah mencapai 75 persen dari seluruh tahap pembangunan. Bakal masjid baru tersebut berada tepat di barat masjid yang digunakan Subuh Berjamaah. Luasnya mencapai 18 x 18 meter dengan tinggi 18 meter. Lantai masih berupa rabat belum dilapisi keramik dan dindingnya belum seluruhnya diperhalus.
Kegiatan dilanjutkan dengan olahraga bersepeda alias gowes bareng. Start dimulai dari halaman Masjid Besr Balong, berputar di sekitar Desa Balong dan finis di halaman Balai Desa setempat. Bupati Ipong sempat menikmati nasi pecel yang dihidangkan pengusaha kuliner Desa Balong. Juga sempat didaulat mendendangkan lagu diikuti joget para peserta gowes bareng. (kominfo/dist)