Pengajian umum yang dilaksanakan di Desa Campurejo Kecamatan Sambit, Minggu (15/3/2020) dengan Mubaligh K.H. Syaifudin Zuhri dari Malang dipadati jemaah yang ingin mendengarkan wejangannya.
Pengajian tersebut dihadiri oleh seluruh kepala desa di wilayah Kecamatan Sambit, Muspika kecamatan Sambit, hadir juga beberapa Kepala OPD Kabupaten Ponorogo, tampak hadir juga Asisten II Pemkab Ponorogo mendampingi Bupati Ponorogo Ipong Muhclissoni.
Masih dengan tema umum yaitu Menuju Ponorogo Maju Berbudaya dan Religius, Bupati Ipong ingin masyarakatnya damai, rukun, aman dengan banyak melakukan silaturahmi, melaksanakan jamaah lima waktu terutama subuh berjamaah serta pengajian sebagai upaya menjaga dan memelihara iman dan taqwa.

Dalam sambutannya Bupati Ipong menyampaikan betapa nikmat yang luar biasa. Huru-hara Virus Corona dimana-mana, semua orang sibuk menangkalnya. Bahkah, mengadakan pengajian seperti ini juga beresiko, karena kegiatan itu mengumpulkan banyak orang. Hindari!.
“Alhamdulillah, Ponorogo hingga malam hari ini, dan semoga sampai nanti tidak ada warganya yang terkena Corona,” do’a dan harapan Seorang bupati yang rajin menggalakkan subuh berjamaah dan pengajian umum ini.
Bupati Ipong juga menuturkan, “Corona itu virus, virus itu ciptaan Allah juga. Karena dia ciptaan Allah maka tidak usah ditakuti, yang ditakuti itu yang menciptakan.” Betuul..! sahut jemaah merespon wejangan bupatinya.
“Tentu Allah menciptakan virus itu dan dikenakan kepada orang yang akhirnya orang itu sakit dan bisa meninggal itu memang orang tersebut sudah dipilih oleh Allah. Orang yang dipilih oleh Allah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan senang itu tetap harus disyukuri. Karena Allah pasti berniat dan bermaksud baik untuk manusia, untuk para umat yang dia ciptakan” tutur Bupati Ipong. Akan tetapi karena ini sebuah penyakit tentu kita tetap boleh secara syariah menyikapinya, tapi tidak perlu berlebihan.
Virus Corona itu gejalanya demam, disertai batuk pilek, nyeri telan dan sesak nafas karena terjadi Pneumonia di paru paru. Sesak nafas inilah yang bisa mengakibatkan kematian.
Virus itu menjadi viral dan menakutkan, padahal dibandingkan dengan virus virus sebelumnya seperti flu burung, Sars, Mers dan lain sebagainya ini jauh lebih ringan. Flu burung dalam waktu yang sama seperti corona ini sudah merenggut jiwa lebih dari 40.000 orang di seluruh dunia.Sedangkan corona ini tidak terlalu banyak sekitar lima ribu lebih.
Tetapi yang menjadi viral Corona ini daya tularnya sangat cepat sekali melalui benda, melalui kontak fisik dengan bersentuhan antar sesama. Untuk menghindari ini semua syariatnya kita harus membiasakan hidup bersih.
Sedangkan pengajian oleh K.H. Syaifudin Zuhri pada intinya mari kita kuatkan Nasionalisme kita kebangsaan kita dengan saling menjaga dan menghormati perbedaan untuk menuju negri ini badatun toyibatun warofun ghofur.( Panji)