BANTUAN berupa makanan cepat saji, alas tidur, selimut dan berbagai alat keperluan hidup langsung dikirim kepada para pengungsi bencana longsor dan banjir bandang di Dusun Jurangsempu, Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Ponorogo, pada Jumat (20/3/302020).
Hal ini sebagai tanggap cepat Pemkab Ponorogo atas bencana longsor dan banjir bandang yang terjadi pada Kamis (19/3/2020) petang hingga malam hari. Bencana ini terjadi setelah hujan deras mengguyur perbukitan di sekitarnya selama berjam-jam. Akibatnya, sebuah jembatan kecil putus akibat tidak kuat menahan material tanah dan pepohonan.
Sebanyak 29 keluarga atau 95 warga harus dievakuasi. Ini karena mereka berada di kawasan berpotensi longsor dan atau tertimpa longsor. Mereka diungsikan ke rumah kerabatnya yang relatif aman. Sekitar 50-60 warga dari 21 keluarga di antaranya terisolir di bukit bagian selatan akibat hanyutnya jembatan sebagai satu-satunya akses ke permukiman mereka. Enam rumah dalam kondisi berbahaya.
“Ini musibah yang tentu tidak kita kehendaki, terjadi tiba-tiba dan di luar dugaan. Bersyukur, dari kejadian ini tidak ada korban jiwa. Semua ini berkat kesigapan masyarakat, aparat desa dan kecamatan di sini, jajaran BPBD, TNI dan Polri, yang bahu-membahu dalam mengantisipasi kondisi ini,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang meninjau lokasi dan memimpin langsung pengiriman bantuan untuk para pengungsi.
Demi keamanan pengungsi, Bupati Ipong meminta para pengungsi dipindahkan ke balai desa setempat sampai kondisi membaik. Ini agar lebih aman dan lebih mudah dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-harinya. Beberapa staf dari Puskesmas setempat juga telah disiagakan dan membantu pengungsi sejak Kamis malam. Kondisi kesehatan para pengungsi dilaporkan cukup baik dan tanpa gangguan.
Bupati Ipong dan Anggota DPR RI Sri Wahyuni Ipong Muchlissoni sempat menyaksikan dari dekat lokasi longsor dan banjir bandang. Keduanya mengaku sangat prihatin dengan kondisi yang terjadi. Bersama sejumlah kepala dinas terkait yang ikut serta bersama Bupati Ipong juga mengunjungi para pengungsi di lokasi evakuasi.
“Untuk berbagai keperluan seperti air bersih, suplai makanan, suplai obat-obatan dan alat kesehatan dan sebagainya akan kita drop. Termasuk yang terisolir itu,” kata Bupati Ipong.
Orang nomor satu di Ponorogo juga menginstruksikan agar segera dibuat jembatan darurat sebagai pengganti jembatan yang hanyut. Di masa mendatang, jembatan tersebut bisa diganti lagi dengan bangunan jembatan permanen yang lebih kuat.
“Kepada para pengungsi saya minta bersabar. Bahwa semua ini adalah cobaan. Kita harus tetap sigap. Setelah cobaan tentu akan ada hikmah dan rahmat di balik itu semua,” tukasnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Imam Basori mengatakan, pihaknya menghimbau warga sekitar dan pengungsi tetap waspada dengan kondisi yang tidak terduga beberapa waktu ke depan. Meskipun prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut puncak musim hujan adalah Februari tapi ternyata hujan deras masih terus terjadi hingga saat ini.
“Jadi kita himbau terus waspada, mengantisipasi dan mendeteksi potensi bencana sekecil apapun agar bisa melakukan penyelamatan dengan baik bila terjadi bencana,” pungkas Imam. Ditambahkannya, sejumlah alat berat telah didatangkan untuk menyingkirkan material longsor yang ada. (kominfo/dist)
[contact-form][contact-field label=”Name” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Email” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Website” type=”url” /][contact-field label=”Message” type=”textarea” /][/contact-form]