PEMKAB Ponorogo dan seluruh stakeholder terkait terus berupaya mencegah penyebaran virus corona di wilayahnya. Mulai Sabtu (21/3/2020) siang, Satuan Tugas Penanggulangan Covid-19 (Corona Virus Disease 2019) menyaring orang yang akan masuk ke Ponorogo. Caranya dengan pengukuran suhu tubuh dan pemeriksaan kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ponorogo Rahayu sebagai salah satu Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Ponorogo mengatakan, penyaringan ini adalah salah satu langkah serius untuk meminimalisir penularan, terutama mencegah masuknya virus corona dari luar ke Ponorogo.
Puluhan personel dari Dinkes, TNI, Polri dan Dinas Perhubungan Kabupaten Ponorogo dikerahkan dalam pemeriksaan subuh tubuh ini. Petugas dilengkapi dengan thermal gun atau pengukur suhu tubuh yang berbentuk mirip gagang pistol. Semua kendaraan dihentikan dan seluruh pengemudi dan penumpang diperiksa suhu tubuhnya dengan alat tersebut.
“Dalam rangka meminimalisir adanya penularan corona di Ponorogo, maka Ponorogo memilih bersikap lebih berhati-hati. Saat ini Ponorogo masih tidak ada kasus positif corona, karena itu kita berupaya sekuat tenaga menekan kemungkinan masuknya virus corona. Caranya, kita memfilter atau menyaring orang yang masuk ke Ponorogo. Kalau suhu tubuhnya tinggi maka kita periksa lebih lanjut,” papar Rahayu Kusdarini sambil menyebut ada 10 thermal gun yang disiapkan untuk pintu masuk Mlilir.
Birokrat yang akrab disapa Irine ini mengatakan, pengukuran suhu tubuh menjadi upaya memetakan kondisi kesehatan seluruh orang yang masuk ke Ponorogo. Dengan mengetahui suhu tubuh orang-orang yang melintas maka bisa dilakukan tindak lanjut bila ada temuan orang yang dicurigai terinfeksi virus corona.
Dalam pemeriksaan ini, pelintas batas yang suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius diperiksa kesehatan dan riwayat perjalanannya beberapa waktu terakhir di pos kesehatan yang didirikan di sebelah Pos Polisi 904 Mlilir.
“Kalau ber-KTP Ponorogo, maka orang yang suhu tubuhnya tinggi dan diikuti gejala corona akan diberi tindakan. Mungkin kita rawat di Puskesmas, diminta menjalani karantina di rumah atau karantina di rumah sakit, tergantung kondisinya. Kalau dari luar Ponorogo maka kita minta kembali karena untuk sementara Ponorogo tertutup untuk virus corona,” tegas Irine.
Pengarah Satgas Penanggulangan Covid-19 Ponorogo yang juga Ketua DPRD Ponorogo Sunarto menambahkan, screening suhu ini penting dilakukan mengingat sejumlah daerah di Jawa Timur sudah tergolong zona merah karena ada warganya yang positif terinfeksi virus corona ini.
“Surabaya, Sidoarjo dan Malang serta beberapa daerah lain sudah masuk zona merah, maka di semua pintu akses ke Ponorogo kita lakukan screening, pemeriksaan suhu badan. Tentu dilanjutkan dengan tindakan untuk yang suhu badannya tinggi. Ini biar ada pemantauan orang-orang yang masuk ke Ponorogo, terutama dari daerah-daerah yang masuk dalam zona merah,” pungkas Sunarto yang turut memimpin pos pemeriksaan di Mlilir ini. (kominfo/dist/har)