Banyak Pekerjaan Infrastruktur di Ponorogo Tertunda Akibat Pandemi Covid-19

PEKERJAAN infrastruktur di Ponorogo pada 2020 ini harus banyak yang ditunda akibat pandemi covid-19. Hal ini terkait adanya realokasi atau pengalihan anggaran dan terbatasnya pergerakan alat dan personel di dinas terkait kepada penanggulangan penyebaran covid-19.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kabupaten Jamus Kunto Purnomo, Senin (11/5/2020) di kantornya mengatakan, dua hal utama tersebut jelas membuat dinas yang dipimpinnya saat ini harus memperlambat tensi kerjanya.

“Yang pertama jadi pengaruh bagi kami adalah soal penganggaran. Pekerjaan-pekerjaan seperti pembangunan jalan, irigasi dan jaringan air bersih yang sumber anggarannya dari DAK (Dana Alokasi Khusus) ternyata oleh pemerintah pusat dialihkan untuk penanggulangan covid-19. Sehingga ya tidak bisa dilaksanakan ada tahun ini,” ungkap Jamus Kunto kepada ponorogo.go.id.

Salah satu staf DPUPKP saat memeriksa alat berat yang terparkir di halaman kantor Bidang Bina Marga DPUPKP Ponorogo.

Pekerjaan-pekerjaan infrastruktur yang sumber anggarannya dari Dana Alokasi Umum (DAU) juga banyak yang dialihkan menuju kegiatan penanggulangan covid-19 ini. Soal angka pastinya, Jamus mengaku belum mengetahui. Sebab, besaran dana DAU infrastruktur yang akan dialihkan masih dalam proses perhitungan di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (DPPKAD).

“Untuk yang DAU kita masih menunggu DPPKAD menghitung anggaran, yaitu mana yang bisa dialihkan, mana yang harus dilanjutkan. Kita belum punya angka fixed. Maka tahapan pekerjaan ya belum bisa dimulai,” terangnya.

Soal alat dan personel, Jamus menyatakan keduanya terkendala oleh berbagai pembatasan yang diberlakukan di berbagai tempat dan tingkatan. Baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, bahkan di tingkat desa.

Salah satu staf DPUPKP saat memeriksa alat berat yang terparkir di halaman kantor Bidang Bina Marga DPUPKP Ponorogo.

“Di banyak tempat jalan-jalan diportal. Kalau kita mau kirim pekerja, baik mandor, kuli, operator alat berat, sampai material memang kesulitan. Apalagi banyak juga pekerja yang yang berasal dari luar daerah tempat pekerjaan dialksanakan,” ulasnya.

Namun, ia maklum karena masyarakat memang sedang membatasi keluar masuknya orang dan barang demi menekan penularan virus corona ini. Artinya, lanjutnya, sedang ada kondisi yang tidak biasa di tengah masyarakat saat ini.

“Masyarakat sudah banyak yang bertanya kapan jalan di tempat kami diperbaiki. Tapi di sisi lain, anggaran belum jadi (karena ada realokasi) serta personel, material dan alat berat kita pergerakannya terbatas. Jadi ya kita harus sama-sama maklum kalau mungkin beberapa waktu ini terjadi penundaan-penundaan pekerjaan infrastruktur,” pungkasnya. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*