BUPATI Ponorogo Ipong Muchlissoni menyatakan saat ini Kabupaten Ponorogo sudah tergolong sebagai daerah yang rentan penularan virus corona. Hal ini dibuktikan dari banyaknya warga Ponorogo yang menunjukkan hasil reaktif saat dilakukan rapid test covid-19 secara massal dan acak di sejumlah lokasi, Selasa dan Rabu (19-20/5/2020) lalu.
Dikatakannya, sampai Kamis (21/5/2020) siang, laporan soal hasil rapid test menyebutkan jumlah warga yang reaktif mencapai 36 orang. Ini didapatkan dari sekitar 400 alat yang dikerahkan. Namun, jumlah ini belum final sebab masih ada beberapa kegiatan rapid test setelah enam titik awal pelaksanaan rapid test massal.

“Kita sudah melaksanakan rapid test ini ke 550 orang. Termasuk beberapa ASN. Hasilnya, sejauh ini 36 ini hasilnya terkonfirmasi reaktif. Sisanya belum dilaporkan. Saya, istri dan seluruh staf Bagian Rumah Tangga (Pemkab Ponorogo) di Pringgitan (Rumah Dinas Bupati Ponorogo) juga sudah rapid test. Semuanya 24 orang dan semuanya alhamdulillah non-reaktif,” ungkap Bupati Ipong Kamis (221/5/2020).
Banyaknya warga yang reaktif terhadap rapid test ini, lanjut Bupati Ipong, merupakan gambaran babhwa Ponorogo rentan dengan penularan covid-19. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa pergaulan warga Ponorogo yang selama pandemi covid-19 ini hanya di dalam Ponorogo ternyata ada juga yang keluar dari Ponorogo.
Ditambahkannya, hasil reaktif memang belum tentu menunjukkan seseorang positif terinfeksi virus corona. Sebab, hasil reaktif rapid test menunjukkan adanya imun tubuh akibat adanya virus di dalam tubuhnya, bisa virus corona atau bukan. Namun, dari pengalaman sejauh ini bila hasil rapid test covid-19-nya reaktif, maka hasil uji swab-nya juga positif.
Bupati Ipong melanjutkan, kondisi kesehatan warga yang digambarkan hasil rapid test ini tentu akan berpengaruh terhadap kebijakan Pemkab Ponorogo dalam menghadapi pandemi covid-19 ini.
“Kalau peningkatannya pesat sekali, maka kita akan mempertimbangkan untuk melakukan semacam PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) atau apa,” kata Bupati Ipong.
Pada Selasa dan Rabu lalu rapid test massal dilaksanakan di enam titik. Yaitu Pasar Legi Relokasi, Pasar Stasiun, pusat perbelanjaan Luwes, kawasan Jalan Suromenggolo atau Jalan Baru, Kafe Wow dan Masjid Randu Alas Tambak Bayan.
Hasilnya, ada 36 orang yang reaktif terhadap rapid test. Dirinci Bupati Ipong, yang reaktif dari Pasar Legi Relokasi sebanyak 18 orang; di Pasar Stasiun 8 orang; di pusat perbelanjaan Luwes 5 orang di mana salah satunya adalah kasir Luwes; di Jalan Baru 1 orang, di Kafe Wow 1 orang dan di Masjid Randu Alas sebanyak 5 orang.
Sementara itu data pasien positif covid-19 Ponorogo per 21 Mei 2020 mencapai 23 orang. Rinciannya, 8 orang dari klaster Sukolilo; 1 orang tertular di Jakarta; 1 orang tertular di Surabaya (meninggal dalam status PDP, sebelum hasil uji swab muncul) ; dan 13 orang lainnya dari Temboro, baik santri maupun keluarga yang menjemput. Dari 23 orang ini 8 orang sudah sembuh, 5 dari Sukolilo, 1 dari Jakarta, 2 dari Temboro. Pasien positif yang meninggal ini adalah warga Ponorogo yang sudah puluhan tahun menetap di Surabaya sebagai pedagang buah. (kominfo/dist)