WARGA Ponorogo dinilai cukup siap melaksanakan new normal di tengah pandemi covid-19 saat ini. Masyarakat diyakini sudah bisa melakukan berbagai cara hidup baru berupa protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona ini.
“Saya yakin warga kita cukup siap dengan new normal ini. Mereka sudah siap mengubah,” ungkap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di Pringgitan atau Rumah Dinas Bupati, Selasa (26/5/2020).
Menurut Bupati Ipong, new normal adalah sebuah pilihan yang lebih bisa dipilih daripada menjalani pola hidup seperti saat ini.
“Sekarang pilih mana, hidup terkurung (melakukan semuanya dari rumah, serba terbatas) atau hidup secara normal tapi dengan syarat-syarat dan kebiasaan yang harus kita ubah sesuai protokol kesehatan? Mulai dari rajin cuci tangan sampai jaga jarak. Kebiasaan cipika cipiki (cium pipi kanan cium pipi kiri saat bertemu atau akan berpisah) atau salaman cium tangan harus dikurangi atau dihentikan sampai nanti pandemi ini hilang dari muka bumi,” ungkapnya setengah bertanya.
Dari sisi regulasi, Pemkab Ponorogo memang belum menerbitkan aturan atau keputusan terkait pelaksanaan new normal ini. Bahkan, kata Bupati Ipong, pemerintah pusat pun juga belum memberikan keputusan dan kebijakan soal pelaksanaan new normal ini. Hanya saja, dalam beberapa kesempatan Presiden RI Joko Widodo dan beberapa menteri sempat melontarkan wacana bahwa Indonesia akan menuju pada fase new normal.
Presiden dan para menteri tersebut sempat mencontohkan beberapa negara yang telah menerapkan new normal ini. Mulai dari China, Italia, Jerman, Inggris dan Jepang. Jepang, kata Bupati Ipong, pada Selasa (26/5/2020) ini baru saja mencabut status tanggap daruratnya.
“Artinya menurut pendapat saya, pemerintah Indonesia mungkin akan memutuskan untuk menuju new normal itu. Saya sebagai bupati, bersama Pak Wabup Soedjarno dan Pak Sekda Agus Pramono mencona mempersiapkan kalau-kalau pemerintah akhirnya memutuskan memberlakukan new normal ini,” kata Bupati Ipong.
New normal merupakan sebuah keadaan yang kembali normal seperti semula. Namun, normal ini diiringi cara dan gaya hidup yang baru. Cara dan gaya hidup tersebut mengikuti protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus corona. Yaitu dengan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, memakai masker dan menjaga jarak aman dari penularan serta melakukan pola hidup bersih dan sehat yang lainnya. (kominfo/dist)