PENAMBAHAN catatan pasien positif covid-19 di Kabupaten Ponorogo terus didominasi oleh penularan di luar wilayah Ponorogo atau imported case. Seperti yang diumumkan oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni pada Kamis (2/7/2020). Yaitu tambahan 2 pasien covid yang keduanya tertular di Surabaya. Salah satu pasien meninggal pada Kamis pagi tadi.
Dua pasien tersebut adalah seorang laki-laki warga Desa Joresan, Kecamatan Mlarak dan pasien lainnya, seorang perempuan 22 tahun asal Desa Binade, Kecamatan Ngrayun.
Diterangkan Bupati Ipong, pasien ini pulang ke Ponorogo pada 26 Juni lalu, setelah sebelumnya demam selama 4 hari. Sampai di Ponorogo masih demam lalu berobat ke dokter praktek swasta dan Puskesmas Mlarak. Namun, karena alat rapid test di Puskesmas habis, pasien dirujuk ke RSUD Dr Harjono. Setelah pemeriksaan, pada tubuh pasien ditemukan adanya pneumoni. Pasien kemudian diambil swab sebanyak dua kali dan dirawat di RSUD dengan status PDP.

“Kabar dukanya, pasien covid-19 ini tadi pagi meninggal, dan sore ini keluar hasil swabnya, positif. Pemakaman sudah dilakukan dengan tata laksana jenazah covid-19. Untuk itu saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu proses pemakaman. Antara lain dari relawan BPBD, satgas covid-19 desa, TNI, POLRI dan juga petugas puskesmas. Kontak erat pasien ini ada 3 orang, besok akan diambil swab,” kata Bupati Ipong.
Sedangkan untuk pasienasal Desa Binade diketahui datang dari Surabaya pada Rabu (1/7/2020) kemarin. Sebelumnya, di perusahaan tempat dia bekerja telah dilakukan rapid test. Hasil rapid test pasien ini reaktif. Kepada pasien ini kemudian dilakukan uji swab., Pada Senin (29/6/2020) hasil uji swab-nya adalah positif.
“Kemarin (1/7/2020), dia pulang ke Ponorogo naik bus umum. Sempat menghubungi satgas desa dan diteruskan ke Puskesmas Ngrayun. Saat dihubungi, posisi pasien ini sudah sampai Madiun. Akhirnya dijemput oleh tim PSC ke terminal. Pasien langsung dibawa ke RS Darmayu, dan sekarang masih dirawat di RS Darmayu,” terang Bupati Ipong.
Seperti disampaikan sebelumnya, imbuh Bupati Ipong, saat ini seluruh rumah sakit di Surabaya penuh. Maka Pemkab Ponorogo lebih memilih merawat mereka dengan melihat sisi kemanusiaan. “Karena bagaimanapun mereka adalah warga kita. Jadi mengedepankan kemanusiaan lebih utama dari sekedar ingin dapat status atas covid-19 ini,” ungkap Bupati Ipong.

Bupati Ipongmenyatakan tidak akan bosan-bosan untuk mengingatkan semua pihak untuk berdisiplin dalam mematuhi protokol kesehatan. Bupati Ipong mengaja untuk mengingatkan keluarga masing-masing, orang-orang terdekat kita, untuk turut mematuhi protokol kesehatan.
“Mari saling menjaga untuk keselamatan semua. Tetap Waspada. Corona belum musnah, dia hanya menunggu kita lengah. Mari bahu membahu dan bersatu melawan covid-19. Semoga Allah SWT melindungi kita semua,” tegasnya.
Ia berpesan untuk terus mengingat dan melaksanakan protokol kesehatan yaitu sering cuci tangan pakai sabun, pakai masker ketika berada di tempat umum dan berinteraksi dengan orang lain, jaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi dengan orang lain. Juga terus meningkatkan imunitas tubuh dengan olahraga dan gembira, serta berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (kominfo/dist)
Berikut Data Kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo per Kamis (2/7/2020) :
Total = 47
Sembuh = 31
Isolasi RS = 13
Meninggal = 3