Dapat Rp6M, Ponorogo Mulai Garap Kotaku

KABUPATEN Ponorogo kembali mendapatkan program percepatan pembangunan infrastruktur demi menangani kawasan kumuh, Kotaku atau Kota Tanpa Kumuh. Kali ini enam kelurahan sekaligus yang akan menggarap wilayahnya menjadi wilayah yang lebih nyaman sebagai kawasan permukiman.

Hal ini ditandai dengan Peluncuran dan Peletakan Baru Pertama Bantuan Pemerintah Untuk Masyarakat Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni di wilayah Jalan Jayakatwang, Kelurahan Surodikraman, Rabu (22/7/2020).

Menurut Bupati Ipong, program Kotaku untuk Ponorogo ini patut disyukuri. Sebab, pada 2018 Ponorogo hanya mendapatkan anggaran sebesar Rp3 miliar untuk tiga kelurahan, bahkan pada 2019 program nasional ini sempat ditiadakan. Pada tahun-tahun sebelumnya Ponorogo telah mendapatkan program Kotaku tujuh kelurahan.

“Kita ini sangat beruntung. Saat kondisi seperti ini, program sempat ditiadakan, tapi akhirnya kita malah mendapatkan program untuk enam kelurahan masing-masing Rp1 miliar. Yaitu Kelurahan Surodikraman, Purbosuman, Kadipaten, Setono, Patihan Wetan dan Kertosari, Jadi, total kita mendapatkan Rp6 miliar,” ungkap Bupati Ipong usai melakukan peletakan batu pertama.

Program Kotaku, terang Bupati Ipong, adalah program pembangunan infrastruktur di kawasan perkotaan dari dana APBN. Dananya langsung ditransfer ke KBM atau Kelompok Keswadayaan Masyarakat tanpa melewati Pemkab Ponorogo sama sekali.

“Nantinya, masyarakat yang mengelola. Mulai dari merencanakan, menentukan titik, melaksanakan kegiatan sampai melakukan evaluasi. Dengan program ini masyarakat bisa membangun infrastruktur yang dibutuhkan untuk meniadakan kawasan kumuh di wilayahnya. Mulai dari membuat drainase, membangun jalan, tempat sampah, fasilitas sanitasi, saluran air bersih dan sebagainya,” ucap Bupati Ipong.

Yang menarik, kata Bupati Ipong, pada 2020 ini Pemkab Ponorogo sempat merancang program yang mirip Kotaku tapi versi lokal sebab secara nasional program ini dikabarkan ditiadakan. Program Kotaku versi Pemkab ini adalah upaya percepatan penanganan kawasan kumuh kota di Ponorogo.

“Begitu ada kabar dari bu Yuni (Sri Wahyuni Ipong Muhlissoni, Anggota Komisi V DPR RI) program ini (Kotaku versi Pemkab Ponorogo) dihapus. Sebab kita juga butuh dana untuk penanganan covid-19,” kata Bupati Ipong.

Harapannya, kota Ponorogo akan semakin bersih, rapi dan indah. Warganya juga makin nyaman untuk tinggal di dalamnya. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*