Dindik Ponorogo Dorong Penyedia Barang dan Jasa Sekolah Masuk ke Siplah

DINAS Pendidikan Kabupaten menggelar Sosialisasi Siplah kepada sekitar 200 UMKM di Ponorogo yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa sekolah pada Sabtu (25/7/2020). Kegiatan ini digelar agar para penyedia barang dan jasa yang biasa melayani sekolah-sekolah memahami Siplah dan bisa turut memajukan pendidikan di Ponorogo.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ponorogo Endang Retno Wulandari, di sela kegiatan mengatakan, Sistem Informasi Pengadaan di Sekolah atau Siplah) merupakan sebuah sistem yang dibangun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menjamin akuntabilitas, transparansi dan efektifitas pengadaan barang dan jasa untuk sekolah-sekolah. Sistem ini bekerja secara daring atau online menjadi sebuah marketplace atau mal dalam jejaring internet.

DINAS Pendidikan Kabupaten menggelar Sosialisasi Siplah kepada sekitar 200 UMKM di Ponorogo yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa sekolah pada Sabtu (25/7/2020)

“Siplah diluncurkan sejak 2019. Dan sekarang sudah ada ketentuan yang mewajibkan seluruh pengadaan barang dan jasa yang menggunakan dana dari Kemdikbud RI dilakukan melalui Siplah. Dana itu termasuk BOS. Nah, kita dorong pengusaha kita (di Ponorogo) yang menjadi penyedia barang dan jasa masuk ke marketplace Siplah ini. Dengan begitu, mereka bisa bekerja sama dengan sekolah yang akan membelanjakan dana BOS untuk sekolahnya,” terang Retno.

Sosialisasi Siplah kepada para penyedia jasa ini sebagai dorongan agar mereka menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi yang ada dan tuntutan transparansi keuangan negara. Selain itu, para pengusaha, dari level besar sampai ke pengusaha kelas mikro, akan bisa menawarkan barang dan jasa yang dimilikinya. Bahkan, akan terjadi kompetisi sehat pada harga dan spesifikasi barang dan jasa sesuai ketentuan dari Kemdikbud.

“Nah sosialisasi ini kita lakukan untuk memberikan pemahaman bagaimana cara masuk ke Siplah, cara menawarkan barang atau jasanya, cara bekerja sama dengan penyedia barang yang lebih besar seperti barang fabrikasi dan apa saja yang harus disiapkan untuk gabung ke Siplah. Mulai dari ATK sampai komputer dan alat peraga edukasi (APE) serta barang lain yang dibutuhkan sekolah,” ulas Retno.

Dinas Pendidikan Kabupaten menggelar Sosialisasi Siplah kepada sekitar 200 UMKM di Ponorogo yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa sekolah pada Sabtu (25/7/2020)

Keuntungan bagi pengusaha yang bergabung ke Siplah ini, kata Retno, adalah keefektifan dan keefisienan dalam berjualan bagi pengusaha serta pembayaran pajak yang lebih tertib karena langsung masuk dalam sistem. Bagi sekolah, Siplah akan membuat sekolah lebih mudah berbelanja dan menjamin ketertiban administrasi BOS-nya karena semuanya sudah tersistem dengan baik.

Sosialisasi Siplah ini menghadirkan pembicara dari TokoLadang, satu dari enam marketplace mitra Kemdikbud RI sebagai pengelola marketplace Siplah. Sebanyak 200 peserta yang terbagi dalam dua sesi bisa bertanya segala hal tentang seluk beluk Siplah ini.

Direktur TokoLadang Nurhidayati yang menjadi pembicara pada sosialiasasi ini mengatakan, sosalisasi ini adalah bagian dari upaya agar pera pengusaha ini memahami sistem pengadaan barang dan jasa melalui Siplah.

“Kita menyiapkan mitra penyedia barang dan jasa agar benar-benar mengerti dan paham dengan sistem ini. Kita berikan informasi mulai dari regulasi tentang Siplah ini, tentang keamanan transaksinya, kerahasiaan data dan jaminan standar barang dibeli sekolah yang diberikan karena kami langsung dipantau dari Kemdikbud. Yang pasti kami membantu dan mendampingi para mitra untuk beralih dari sistem berjualan manual ke sistem daring,” terang Nurhidayati.

Retno menambahkan kegiatan ini peserta dibagi dalam dua sesi sosialiasi. Hal ini agar terdapat jarak yang aman antarpeserta. Peserta juga diwajibkan mengenakan masker dan faceshield, mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah kegiatan, serta diukur suhu tubuhnya sebelum masuk ke ruangan.

“Untuk protokol kesehatannya kami terapkan secara disiplin. Mulai dari cuci tangan sampai jarak aman. Makanya dibagi dua sesi,” pungkas Retno. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*