Ziarah Makam Pendiri Ponorogo, Pengingat Untuk Tangguh Hadapi Pandemi

ZIARAH makam para pendiri wilayah oleh para petinggi menjadi rangkaian kegiatan Hari Jadi ke-524 Kabupaten Ponorogo yang jatuh pada 11 Agustus 2020. Kegiatan ini menjadi wahana untuk mendoakan para perintis dengan harapan agar warga Ponorogo tak lupa dengan sejarah tanah leluhurnya dan juga agar tangguh menghadapi segala aral yang dihadapinya, termasuk pandemi covid-19.

Kegiatan ziarah makam dilaksanakan oleh Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni, Wabup Soedjarno, Sekda Agus Pramono bersama para anggota Forkopimda Ponorogo mulai dari Ketua DPRD Kabupaten Ponorogo Kapolres Ponorogo, Dandim 0802 Ponorogo, Ketua Pengadilan Negeri Ponorogo, Kepala Kejari Ponorogo dan jajaran kepada dinas di Pemkab Ponorogo.

Bupati Ipong saat berdoa di makam Batoro Katong, Senin (10/8/2020)

Ziarah makam digelar di sejumlah tempat. Pada Senin (10/8/2020) jelang tengah malam, rombongan melaksanakan ziarah di Makam Batoro Katong, adipati pertama Ponorogo, di Kelurahan Setono, Kecamatan Jenangan dan di Makam KRMA Mertonagoro atau Raden Hadi Mertonegoro, bupati ke-13 setelah Batoro Katong di Pasarean Ageng Desa Tajug, Kecamatan Siman.

Pada pagi harinya, Selasa (11/8/2020) usai subuh, ziarah dilanjutkan ke makam perintis penyebaran agama Islam di Ponorogo Ki Ageng Besari di Desa Tegalsari, Kecamatan Jetis dan akan terakhir di makam perintis Ponorogo, Ki Demang Suryongalam atau Ki Ageng Kutu, di Petilasan Surukubeng di Desa Kutu Wetan, Kecamatan Jettis.

Bupati Ipong dan para anggota Forkopimda Kabupaten Ponorogo saat melaksanakan ziarah di makam KRMA Merto Nagoro, Senin (10/8/2020).

Bupati Ipong usai ziarah di makam Batoro Katong mengatakan, ziarah makam adalah sebuah kelaziman bagi para pejabat dan masyarakat Ponorogo tiap hari jadi Ponorogo untuk berdoa di lokasi tersebut. Tujuannya adalah mendoakan para pendiri dan perintis Ponorogo agar mereka diampuni dosa-dosanya, dirahmati dan selalu diberkahi Allah SWT.

“Dan, hari ini adalah hari jadi Ponorogo ke-524. Maka sudah menjadi suatu yang lazim dan menurut saya kewajiban bagi kita sebagai penerus Raden Batoro Katong untuk melanjutkan kemajuan pembangunan Ponorogo ini,” ungkap Bupati Ipong.

Bupati Ipong dan Wabup Soedjarno saat tabur bunga di atas makam KRMA Merto Nagoro

Ziarah juga menjadi sebuah perjalanan kilas sejarah. Yaitu untuk mengingat adipati atau bupati yang pertama kali mendirikan Ponorogo sebagai wilayah Kerajaan Wengker, Raden Batoro Katong. Kilas sejarah lain adalah perpindahan pusat pemerintahan Ponorogo dari kutha wetan atau pusat pemerintahan di wilayah timur atau saat ini daerah Kelurahan Kadipaten menuju kutha tengah yang sekarang dikenal sebagai Kelurahan Mangkujayan, wilayah gedung perkantoran Pemkab Ponorogo. Perpindahan ini dilaksanakan oleh KRMA Hadi Mertonegoro.

“Harapannya, semoga anak cucu kita tidak lupa dengan sejarah. Sebab, tanpa mereka (pendiri dan perintis Ponorogo), saya rasa belum tentu kita bisa mengenal Ponorogo seperti saat ini,” ucap Bupati Ipong.

Harapan lain, karena hari jadi Ponorogo kali ini bersamaan dengan pandemi, maka kilasan sejarah terhadap orang-prang tangguh yang makamnya diziarahi adalah pengingat sifat orang Ponorogo dari dulu hingga sekarang.

“Yaitu bahwa orang Ponorogo tidak pernah menyerah, selalu optimis. Kita harus yakin tidak kalah oleh pandemi covid-19 ini. Kita harus tangguh menghadapinya. Tangguh dan yakin itu wujudnya disiplin, mematuhi segala ketentuan yang akan menjauhkan kita dari penyebaran covid-19 sehingga pandemi ini bisa kita lewati dengan baik,” pungkas Bupati Ipong. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*