BPBD Ponorogo Gerak Cepat Atasi Kekeringan, Dengan Tetap Mengedepankan Protokol Kesehatan

Memasuki musim kemarau di Kabupaten Ponorogo, ada beberapa desa di wilayah Ponorogo yang mengalami kesulitan air bersih. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo segera lakukan dropping air bersih atas pemintaan kepada desa yang mengalami kekeringan, yaitu Desa Duri Kecamatan Slahung, Desa Pandak Kecamatan Balong dan Desa Ngendut Kecamatan Balong.

Imam Basori, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ponorogo mengatakan laporan permintaan dropping air bersih tersebut atas permintaan dari masyarakat kepada kepala desa. Semenjak awal terjadi kekeringan akhir bulan Juli kemarin, pihaknya langsung cepat tanggap melakukan drooping air bersih ke daerah yang sudah meminta dropping air bersih.

Personil BPBD Ponorogo saat melakukan pengisian air bersih ke tangki

“Kita sudah lakukan drooping air seminggu dua kali dan sekali kirim bervolume 6.000 liter,” Ungkapnya , Kamis (13/8/2020).

Meski di massa pandemi seperti sekarang ini, pihaknya dalam melakukan dropping air tetap mengedepankan protokol Kesehatan saat mengisi air hingga saat mendistribusikan air kepada masyarakat yang membutuhkan.

“seluruh personil kami yang terjun ke lapangan selalu kami lengkapi Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, dan sarung tangan karena sekarang ini kita memasuki adaptasi kebiasaan baru, dan tetap mematuhi protokol Kesehatan, masyarakat juga menggunakan masker saat pengambilan air dan jaga jarak,” jelasnya.

Masyarakat yang hendak mengambil air di dukuh Jenggring, Desa Duri

Imam juga menjelaskan kepada Ponorogo.id bahwasannya di Dukuh Jenggring, Desa Duri, Kecamatan Jetis pada tahun ini ada skema khusus dalam mengurai kerumunan warga saat mengambil air. Pihaknya bersama dengan Pemerintah Desa membikin jalur sehingga armada truk bisa mencapai titik tertinggi di Dukuh Jengring. Tahun-tahun lalu armada kita hanya bisa sampai bawah.

“tahun lalu warga yang diatas sini (titik tertinggi di Dukuh Jenggring,red) harus menempuh jarak satu kilometer ke lokasi titik tempat penampungan air, alhamdulilillah tahun ini kita bisa membuka jalur sampai titik ini, dan dimassa pandemi ini kita bisa menghindari kerumunan masyarakat saat pengambilan air, dan juga mempermudah warga yang ada disini,” jelasnya.

Jaga Jarak di terapkan saat pengambilan air bersih

Imam juga sudah menyiapkan berbagai antisipasi bencana kekeringan di Ponorogo pada tahun ini. Berkaca pada data di tahun 2019 yang lalu titik kekeringan mencapai 47 titik yang tersebar di 10 Kecamatan yang ada di Kabupaten Ponorogo. Melihat banyaknya titik tersebut BPBD juga menyiapkan beberapa kolam terpal untuk menampung air yang mudah dijangkau masyarakat.
“Setiap kirim kita minimal 6.000 liter air yang kami distribusikan ke masyarakat,” pungkasnya. (kominfo/fdl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*