PETANI-PETANI di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, menyambut gembira langkah Pemkab Ponorogo yang mulai menyerap sayuran mereka sebagai bagian dari bahan pangan yang masuk dalam BPNT atau Bantuan Pangan Non-Tunai.
Kepala Desa Krisik, Pudak, Erwan Santoso, Senin (14/9/2020) mengatakan, sejak pekan lalu, ia dan warganya serta para petani di Kecamatan Pudak mulai melakukan suplai sayuran ke Dinas Sosial P3A Kabupaten Ponorogo. Yaitu sebagai bahan pangan dalam bantuan pangan tersebut.

“Hal ini sangat menggembirakan kami yang di sini. Apalagi, kerja sama ini bisa terjadi pada saat harga sayuran anjlok akibat peningkatan suplai sayuran di berbagai tempat di mana kami biasa menjual produk kami. Dengan kerja sama ini, kami terbantu karena sayuran kami bisa dibeli dengan harga yang wajar sehingga tidak mengalami kerugian,” ungkap Erwan yang juga Ketua Paguyuban Petani dan Pedagang Sayur Ponorogo Bagian Timur.
Berbagai komoditas sayuran mulai wortel, kubis, bawang pre, buncis, sawi, dan sayuran lainnya menjadi bahan pangan yang siap untuk dikirim ke berbagai agen BPNT yang ada Mlarak, Pulung, Sukorejo dan Sooko. Empat kecamatan ini adalah lokasi awal BPNT yang sudah memberikan produk sayuran kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

“Untuk awal ini kami diminta menyediakan sekitar 5 ribu paket. Dan kami sudah bisa memenuhi lebih dari separuhnya saat ini. Dan, kami yakin bisa menyediakannya untuk jumlah yang lebih besar lagi kalau kerja sama BPNT ini berkembang lebih luas lagi,” ungkap Erwan.
Plh Camat Pudak, Agus Soesanto, mengatakan, sebagai pemangku wilayah, pihaknya sangat mendukung langkah kerja sama para petani di daerahnya dengan Dinsos-P3A ini. “Ini sangat membantu petani kita yang beberapa waktu ini terpukul karena harga yang merosot. Dengan ikut menyuplai untuk BPNT tentu harga sayuran mereka bisa terangkat kembali ke normal,” kata Agus.
Jemari, salah satu petani wortel mengaku sangat senang dengan kerja sama yang digagas paguyuban dan diamini oleh Pemkab Ponorogo ini. Ia makin mantap untuk terus bertani dan menanam sayuran, utamanya wortel.
“Ya kami senang. Kalai begini kan kami mantap terus bercocok tanam, sebab pasti terserap,” kata Jemari. (kominfo/dist)