KABUPATEN Ponorogo dipastikan siap untuk menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA). Bahkan, daerah ini tidak hanya bisa meraih KLA dengan predikat pratama, akan tetapi cukup untuk meraih predikat madya.
Hal ini diutarakan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo Supriadi, Rabu (7/10/2020), di sela kegiatan Penguatan Gugus Tugas dalam Upaya Advokasi Percepatan Pengembangan Kabupaten Layak Anak (KLA) Ponorogo yang digelar di Gedung Sasana Praja.

Menurut Supriadi, hal ini karena saat ini Ponorogo telah memenuhi berbagai syarat terkait KLA tersebut. Di antaranya adalah perda tentang KLA, memiliki gugus tugas KLA dari berbagai elemen masyarakat, telah adanya inisiasi kecamatan layak anak oleh para camat yang akan diteruskan sampai ke kelurahan/desa dan sejumlah syarat yang lain.
“Dan ini akan kita upayakan untuk bisa memenuhi syarat lain yang diperlukan,” ungkap Supriadi.

Ada pula dorongan untuk membentuk sekolah ramah anak, pesantren ramah anak hingga tempat ibadah ramah anak. Dari dunia usaha, juga sudah ada perusahaan di Ponorogo yang bergabung dengan Asosiasi Perusahaan Sayang Anak Indonesia (Apsain) yang dimotori oleh Bank Jatim. Perusahaan ini telah mengucurkan CSR-nya untuk kegiatan anak-anak di Ponorogo.
“Jadi kita sebetulnya siap untuk meloncat, langsung ke KLA Madya, tidak hanya KLA Pratama,” ungkap Supriadi.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK) Provinsi Jawa Timur, Andriyanto, menambahkan, dalam penilaiannya Ponorogo memang bisa mendapatkan predikat KLA Madya.
“Dalam asesmen saya, Ponorogo bisa langsung ke KLA Madya, tidak perlu ke KLA Pratama. Ini karena komitmen pemerintahnya yang sangat kuat untuk menjadi Kabupaten Layak Anak. Sudah ada perda terkait KLA. Bahkan sudah mampu menyerap CSR dari perusahaan yang peduli anak. Ini mengindikasikan nilainya akan tinggi,” kata Andriyanto. (kominfo/dist)