PERINGATAN Maulid Nabi atau kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah momen untuk meneladani sifat-sifat seorang pemimpin terbesar di dunia yang pernah ada. Sikap dan pandangan hidupnya adalah tuntunan untuk menjadi manusia dan pemimpin-pemimpin yang baik.
Inilah pesan yang disampaikan Profesor KH Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal saat menjadi pembicara pada Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Provinsi Jawa Timur yang digelar secara virtual, Kamis (5/11/2020) malam. “Nabi Muhammad adalah pemimpin yang kuat secara leadership sekaligus manajerial,” ungkap Profesor Nasaruddin.

Diterangkannya, sebagai manusia, Nabi Muhammad adalah manusia biasa. Namun dalam sisi-sisi kehidupannya selalu menampilkan keistimewaan. Baik sebagai suami, ayah, pebisnis, pemimpin umat dan sebagainya. Pada setiap perannya, Nabi Muhammad memberikan teladan yang luar biasa.
“Maka, dengan memperingati Maulid Nabi ini, kita harus terus mengingat dan meneladani beliau untuk semakin mencintai serta berharap mendapatkan syafaatnya,” lanjut Profesor Nasaruddin.

Peringatan tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Forkopimda provinsi Jatim, para tokoh kampus di Jawa Timur, dan dipusatkan di Masjid Al Akbar, Surabaya, dengan dihadiri oleh para kepala daerah secara virtual bersama para santri di pondok pesantren di daerah masing-masing. Acara diawali dengan lantunan Mahallul Qiyam yang dipimpin langsung oleh Gubernur Khofifah.
Di Ponorogo, Plt Bupati Ponorogo Soedjarno dan para anggota Forkopimda Ponorogo mengikuti kegiatan tersebut bersama pimpinan Ponpes Darul Huda Mayak KH Abdus Sami’ Hasyim dan para santrinua dengan mengambil tempat di aula ponpes setempat. Seluruh hadirin mengikuti kegiatan hingga akhir acara.
Di akhir kegiatan, Plt Bupati Soedjarno berpesan kepada para hadirin di aula Ponpes Darul Huda Mayak untuk menjadikan momen mauled nabi sebagai momen untuk berdisiplin. Di antaranya adalah disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Hal ini untuk mencegah penularan covid-19. Apalagi saat ini Ponorogo sudah memasuki zona kuning covid-19 dengan indikasi jumlah penderitanya makin berkurang dan yang sembuh makin banyak. (kominfo/dist)