Tingkatkan Produktifitas, Ponorogo Uji Coba Sawah Panen Empat Kali Setahun

PEMKAB Ponorogo mengembangkan sawah IP400 (Indeks Pertanaman 400) alias sawah yang bisa melakukan empat kali tanam dan empat kali panen dalam satu tahun. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan produksi hasil pertanian di Ponorogo.

Kepala Bidang Tanaman angan dan Holtikultura (TPH) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Ponorogo Medy Susanto, Selasa (22/12/2020) mengatakan, saat ini dari sekitar 34 ribu hektare sawah di Ponorogo, rata-rata merupakan lahan IP200 dan IP300 atau dua dan tidak kali tanam dalam setahun. Bahkan pada beberapa kawasan di Ponorogo bagian selatan adalah lahan IP200 dan IP100.

Pemanfaatan combine harvester menjadi penting dalam membentuk lahan IP400

“Sekarang pemerintah sedang mengembangkan IP400. Satu tahun empat kali tanam dan empat kali panen,” kata Medy.

Rencananya, uji coba akan dilaksanakan pada 2021 mendatang di dua kecamatan dengan lahan seluas total 25 hektare. Tepatnya di Kecamatan Jenangan dan Babadan. Kedua daerah dipilih karena memehuhi beberapa persyaratan sawah IP400.

“Syaratnya adalah berada di kawasan yang datar sehingga mekanisasi bisa masuk dan air tersedia sepanjang tahun. Nantinya akan kita buat demplot (demonstration plot) di situ. Ke kedua kecamatan itu ada irigasi teknis dan sumur juga yang menjamin air selalu ada,” ungkapnya.

Sejumlah petani tampak bersantai di sela panen sambil melihat operator combine harvester memotong padi yang sudah siap panen.

Mekanisasi ini nantinya penting untuk melakukan panen dengan combine harvester atau traktor pemanen. Sebab selain memanen padi, sekaligus akan mencacah jerami yang akan menjadi pupuk organik. Penerapan pupuk berimbang adalah pilihan utama dalam metode ini.

Untuk varietas, kata Medy, akan dipilih yang memiliki usia pendek. Sekitar 80 hari padi sudah bsia dipanen. Bersamaan menungg panen, petani membuat persemaian di luar sawah. Dengan begitu, saat panen tiba benih sudah siap untuk ditanam.

“Jadi setelah petani panen, hanya dalam hitungan hari lahan langsung ditanami kembali,” ujar Medy.

“Ini sebagai upaya meningkatkan produktifitas sawah kita menuju swasembada pangan meskipun sebenarnya produksi padi kita sudah bisa memenuhi kebutuhan bahan makanan pokok warga kita sendiri,” ulas Medy. (kominfo/dist)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked*