WARGA Ponorogo diminta untuk tetap disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan saat memasuki bulan Ramadhan 1442 Hijriah. Kegiatan salat tarawih yang sudah diperbolehkan harus disikapi dengan bijak agar tidak terjadi penularan covid-19 dan memperparah pandemi.
Hal ini disampaikan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Minggu (11/4/2021) di sela kegiatannya dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Marzuki Mustamar dan Ketua Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Ponorogo Fatkhul Aziz. Bersama sejumlah kiai dan pengurus NU, mereka mengunjungi sejumlah lokasi di Ponorogo.
“Saya minta warga bisa menjaga kesehatan saat memasuki Ramadhan ini ya. Apalagi kita kan sudah membolehkan tarawih, maka yang paling penting adalah melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat. Semoga Ramadhan kali ini menjadi lebih baik ketimbang Ramadhan yang lalu. Mudah-mudahan aman,” kata pria yang kini akrab disapa Kang Giri ini.
Dalam kegiatan tersebut, Kang Giri bersama para kiai dan pengurus NU mengunjungi Pesantren Tahfidz Nurul Quran di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Ponorogo; melakukan pertemuan di Kantor PCNU Ponorogo; dilanjutkan melaksanakan ziarah di Makam Batoro Katong di Kelurahan Setono dan Makam Kiai Hasan Besar di Masjid Tegalsari, Jetis.
Pada kesempatan tersebut para pengurus NU menyerahkan cinderamata dan buku sejarah NU kepada Bupati Sugiri. Ada pula penyerahan sabun lerak karya LPBINU Ponorogo.
Kiai Marzuki Mustamar menyoroti pentingnya hubungan antara ulama dan umara atau pemerintah. Menurutnya, para kiai wajib mendukung pemerintah sehingga ada sinergi di antara keduanya.
Sedangkan untuk menyambut Ramadhan, kata Kiai Marzuki, ziarah makam para leluhur menjadi hal yang baik untuk dilaksanakan. Selain mendoakan agar arwah-arwah bisa diampuni, juga menjadi ajang untuk berdoa dan meminta kepada Allah agar bisa menjalani berbagai ibadah dengan baik. (kominfo/dist)